Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, BLORA – Isu transisi energi dari pemanfaatan energi fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT) mutlak diperlukan. Meski demikian, kondisi ini tidak akan menyebabkan pemanfaatan energi fosil menjadi terpuruk. Hingga saat ini pemanfaatan energi fosil masih sangat besar.
Direktur PEM Akamigas, Erdila Indriani mengatakan hal tersebut dalam rilis yang dikirimkan, Selasa (18/4/2023), menanggapi pengumuman tentang penawaran Wilayah Kerja Migas Tahap 1 Tahun 2023 yang dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pengumuman yang dilansir Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariaji dalam konferensi pers, pada 10 April lalu, menyebutkan tentang tiga Wilayah Kerja (WK) yang ditawarkan pada tahap pertama, yaitu Akia di lepas pantai Kalimantan Utara, Beluga di lepas pantai Natuna Barat dan Bengara I di dataran Kalimantan Utara.
Terkait hal tersebut, Erdila berpendapat bahwa peluang kerja di sub sektor migas masih sangat besar. Industri yang memanfaatkan migas untuk bahan baku produksi dan kinerja juga sangat banyak.
“Jadi jangan khawatir kalau migas akan habis. Masih sangat banyak dan terbuka peluang kerja di dunia migas,” katanya.
Memang, lanjut Erdila, tansisi energi untuk mencapai Net Zero Emission harus dilakukan dengan mengurangi pemanfaatan energi fosil sebagai bahan bakar.
“Namun, energi fosil kan tidak hanya untuk bahan bakar saja. Seperti plastik juga berbahan minyak bumi,” paparnya.
Link and Match
Terkait dengan keberadaan PEM Akamigas, Erdila mengatakan, sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki tupoksi menyelenggarakan pendidikan dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, bertanggung jawab, dan terutama memiliki jiwa disiplin, karena lingkup kerja yang digeluti memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi, maka pola pendidikan dan kurikulum yang diterapkan harus link and match dengan kebutuhan industri.
Wakil Direktur 1 Bidang Akademik, Asepta Surya Wardhana, menambahkan pada tahun akademik 2023/2024, PEM Akamigas membuka Pendaftaran Mahasiswa Baru (PMB) dalam beberapa gelombang, mulai dari Gelombang 1 hingga saat ini yang sedang berjalan Gelombang 4.
“Sengaja kami membuka waktu pendaftaran yang cukup panjang dan bertahap, karena ingin memberikan kesempatan bagi lulusan SMA/MA IPA dan SMK Teknik secara lebih luas, karena memang proses PMB kan hampir berbarengan dengan seluruh perguruan tinggi nasional yang lain,” katanya.
Kuota yang disediakan sebanyak 320 orang, dengan pola pendidikan yang diterapkan adalah mahasiswa wajib tinggal di asrama.
“Jadi seleksinya cukup ketat, untuk mendapatkan calon-calon mahasiswa yang benar-benar siap untuk menjalani masa pendidikan di PEM Akamigas,” katanya.
Menurut Asepta, ke 320 orang yang bakal diterima tersebut untuk lima Program Studi yang disediakan PEM Akamigas, yaitu Program Studi Teknik Produksi Migas, Program Studi Teknik Pengolahan Migas, Program Studi Teknik Instrumentasi Kilang, Program Studi Teknik Mesin Kilang dan Logistik Migas.
“Jadi bagi yang berminat, segeralah mendaftar. Karena waktu dan kesempatannya sangat terbatas,” katanya. (*)