logo

Sains

Pemerintah Pacu Percepatan Produksi Massal Vaksin Merah Putih Besutan Perguruan Tinggi-Industri

Pemerintah Pacu Percepatan Produksi Massal Vaksin Merah Putih Besutan Perguruan Tinggi-Industri
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan upaya yang dilakukan pemerintah dalam percepatan vaksinasi Covid-19 adalah mendorong produksi buatan anak bangsa dengan tajuk "Vaksin Merah Putih". (Kemenko PMK)
Bunga NurSY, Sains13 Januari, 2022 14:40 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Pemerintah tengah mencari cara untuk mendorong perilisan dan produksi massal vaksin Merah Putih untuk mempercepat perluasan jangkauan vaksinasi Covid-19.

Hal itu dilakukan untuk menggapai kekebalan kawanan serta langkah untuk mengakhiri pandemi di Indonesia.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada Kamis (13/1/2022), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan upaya yang dilakukan pemerintah dalam percepatan vaksinasi Covid-19 adalah mendorong produksi buatan anak bangsa dengan tajuk "Vaksin Merah Putih". 

Saat ini sudah ada enam pengembang Vaksin Merah Putih, yakni Universitas Airlangga (Unair) bersama PT Biotis; PT Biofarma bersama Baylor College of Medicine; Universitas Indonesia (UI) bersama PT Etana; Institut Teknologi Bandung (ITB); PRBM Eijkman BRIN bersama PT Biofarma; Universitas Padjajaran bersama PT Biofarma&Lipotek; serta Vaksin Nusantara.

"Perkembangan riset dan hilirisasi vaksin produksi dalam negeri ini dilakukan oleh triplehelix, yakni pemerintah, industri farmasi, dan lembaga riset/perguruan tinggi," ujar Menko PMK dalam Rapat Koordinasi Produksi Vaksin Dalam Negeri, pada Rabu (12/1).

Untuk vaksin yang akan segera dirilis pada awal tahun 2022 ini adalah vaksin UNAIR-Biotis, diperkirakan siap diproduksi massal pertengahan 2022.

Muhadjir meminta Kementerian Kesehatan sebagai regulator untuk mencari titik temu antara pemerintah dengan Industri sebagai produsen, sehingga jadwal rilis produk vaksin Covid-19 produksi dalam negeri dapat sesuai harapan. 

"Ini supaya bisa dipercepat tanpa mengurangi kualitas, presisi dan akurasi dari produknya," ucapnya.

Rapat koordinasi itu turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BPOM Penny K. Lukito, perwakilan Kemensetneg, Kemendagri, Setkab, BRIN, Kementerian BUMN, dan perwakilan pengembang Vaksin Merah Putih.

Dalam kesempatan itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengusulkan bahwa Vaksin Merah Putih primer paling lambat rilis Maret 2022, vaksin primer anak paling lambat Juni 2022, vaksin booster dapat ditunda rilis menjadi bulan Agustus 2022. 

Namun, tambahnya, hal ini harus mempertimbangkan respon publik  soal opsi vaksin primer diberikan dengan vaksin luar negeri dan penguat (booster) diberikan vaksin Covid-19 dalam negeri.

Selain itu, pemerintah juga akan mengupayakan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri bisa diekspor ke luar negeri. Namun pemerintah akan menerapkan azas kehati-hatian akan adanya varian Covid-19 baru sehingga stok vaksin Covid-19 dalam negeri harus dijaga tetap mencukupi.

Read Next