logo

Sekolah Kita

Pemkot Malang Atur Pembelajaran Jelang Libur Nataru

Pemkot Malang Atur Pembelajaran Jelang Libur Nataru
Walikota Malang Sutiaji (EDUWARA/Humas Pemkot Malang)
Fathul Muin, Sekolah Kita20 Desember, 2021 23:22 WIB

Eduwara.com, MALANG – Pemerintah Kota Malang mengatur pelaksanaan pembelajaran menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dalam Surat Edaran Nomor 71 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022, antara lain menyebutkan satuan pendidikan tidak diperkenankan menambah waktu libur.

Dalam Surat Edaran tersebut disebutkan bahwa satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah tetap melaksanakan pembelajaran, pembagian rapor semester satu, dan libur sekolah tahun ajaran 2021-2022 sesuai dengan kalender pendidikan tahun ajaran 2021-2022 yang telah ditetapkan.

Rincinya, kegiatan pembelajaran semester ganjil Tahun Pelajaran 2021-2022 akan berakhir pada Jumat (24/12/2021). Rapor semester ganjil Tahun Pelajaran 2021-2022 tertanggal 24 semester.

"Pembagian rapor semester ganjil Tahun Pelajaran 2021-2022 dilaksanakan pada Jumat (24/12/2021)," kata Walikota Malang dalam Surat Edaran yang terbit, Senin (20/12/2021).

Libur semester ganjil Tahun Pelajaran 2021-2022 dilaksanakan 27-31 Desember 2021.

Satuan pendidikan tidak diperkenankan menambah waktu libur selama periode Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022, di luar waktu libur semester dalam kalender pendidikan yang ditetapkan pemerintah daerah.

Pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan pendidikan menengah tetap melaksanakan tugas kedinasan di satuan pendidikan sesuai dengan kalender pendidikan.

Surat Edaran tersebut juga menyebutkan agar sekolah memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik. Di sisi lain, orang tua/wali peserta didik agar mengizinkan dan mendorong anaknya yang telah memenuhi syarat dan ketentuan untuk divaksinasi Covid-19.

Walikota juga mengimbau agar penerapan prokes yang lebih ketat di satuan pendidikan dengan pendekatan 5M dan 3T.

Read Next