logo

EduBocil

Pemkot Solo Izinkan PTM, Beberapa Sekolah Masih Jalani PJJ

Pemkot Solo Izinkan PTM, Beberapa Sekolah Masih Jalani PJJ
Siswa SDN Cemara Dua Solo melaksanakan PTM 50 persen. (EDUWARA/M. Diky Praditia)
M. Diky Praditia, EduBocil15 Februari, 2022 21:15 WIB

Eduwara.com, SOLO – Setelah melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada pekan lalu akibat beberapa sekolah terpapar Covid-19, mulai Senin (14/2/2022), Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memberikan izin kepada sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) kembali.

Ketua Bidang SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Solo mengatakan meskipun pemerintah sudah mengeluarkan surat edaran (SE) tentang PTM mulai pekan ini, namun masih ada beberapa sekolah yang menjalankan PJJ. 

“Masih ada sebagian yang PJJ karena ada masalah. Maksudnya, masih ada beberapa sekolah yang terpapar Covid-19,” kata Haris saat ditemui Eduwara.com, Selasa (15/2/2022).

Terkait orang tua yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti PTM, Haris menyampaikan sekolah harus tetap memfasilitasi hal tersebut. Sekolah wajib mengakomodir siswa yang mengikuti PTM dan PJJ. 

“Jadi sekolah mengadakan pembelajaran dengan sistem hybrid atau blendid learning. Kedua model pembelajaran harus terfasilitasi oleh sekolah,” ujar dia.

Haris melanjutkan, dengan model seperti itu sekolah memang mengalami kesulitan terutama para guru pengajar. Tetapi hal itu harus dilakukan demi kebaikan siswa. 

“Benar, sekolah-sekolah mengalami kerepotan. Hanya saja kan model seperti itu sudah pernah diterapkan saat PTM 50 persen dulu. Jadi guru-guru pasti sudah bisa mengatasinya,” ucap Haris.

Senada dengan itu, Kepala Bidang SD Disdik Solo Tarno menjelaskan penerapan PTM disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah masing-masing. Pemerintah tidak memaksa agar sekolah secara menyeluruh menerapkan PTM.

“Tercatat 36 sekolah SD masih menjalani PJJ. Sedangkan SD yang melakukan blendid learning sebanyak 46 sekolah,” kata Tarno.

Lebih lanjut, Tarno menyebutkan sebanyak 87,84 persen orang tua mendukung dan mengizinkan anaknya mengikuti PTM. Sedangkan 12,16 persen orang tua siswa menginginkan PJJ terlebih dahulu.

“Biar bagaimana pun, sekolah tetap harus memberikan pelayanan. Keduanya harus bisa terfasilitasi,” papar dia.

Terkait dengan hal itu, SDN Cemara Dua Solo memilih membuka PTM 50 persen. Kepala Sekolah SDN Cemara Dua Solo Eni Idayati mengatakan pihaknya telah mempersiapkan PTM setelah Wali Kota Solo mengizinkan PTM kembali.

“Kami bekerja sama dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana. Hal itu agar sesuai dengan standar protokol kesehatan (prokes),” bebernya.

Meski melaksanakan PTM, Eni mengatakan tetap memberikan layanan dan memfasilitasi siswa yang ingin PJJ di rumah. “Ada beberapa anak yang kurang sehat, batuk. Jadi mereka memilih PJJ,” tutur Eni.

Sebagian besar orang tua siswa menyambut dengan antusias terkait diperbolehkannya PTM kembali. Dari total 652 siswa, sebanyak 32 siswa masih PJJ. “Mereka bukan tidak setuju PTM, tapi karena kurang sehat jadi memilih PJJ terlebih dahulu,” jelas dia. 

Read Next