logo

Kampus

Perkuat Ekosistem Riset, BRIN Gandeng UNJ

Perkuat Ekosistem Riset, BRIN Gandeng UNJ
Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi (PRI), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mego Pinandito dan Rektor Universitas Negeri Jakarta Komaruddin menandatangani kerjasama kolaborasi riset, Selasa (12/04/2022) (BRIN)
Bunga NurSY, Kampus13 April, 2022 13:01 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk memperkuat ekosistem sekaligus memperluas cakupan riset.

Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi (PRI) BRIN Mego Pinandito mengatakan, kolaborasi riset baik dengan stakeholder dalam dan luar negeri akan memperkuat ekosistem riset di Indonesia. 

Hal ini disampaikan Mego pada penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BRIN dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), di Jakarta, Selasa (12/04/2022).

Dikatakan Mego, integrasi lembaga litbang ke dalam BRIN merupakan salah satu upaya meningkatkan kolaborasi riset yang semakin luas. Dengan kolaborasi ini, fasilitas riset BRIN dapat dimanfaatkan secara bersama baik dengan perguruan tinggi maupun industri dalam kerangka riset. 

“BRIN ingin kolaborasi dengan perguruan tinggi agar semakin menguatkan riset baik dalam maupun luar negeri,” tambahnya seperti dikutip dari situs resmi BRIN, Rabu (13/04/2022).

Disampaikan Mego, bahwa manajemen talenta nasional secara khusus di bidang riset inovasi harus bergerak bersama dengan perguruan tinggi. Perguruan tinggi dan BRIN bisa membangun pusat kolaborasi riset di bidang tertentu dan memiliki keluaran yang konkret. 

Mego berharap ada bidang yang menonjol dan spesifik di UNJ yang dapat dikolaborasikan dengan BRIN. BRIN yakin UNJ juga memiliki satu pusat untuk manajemen intelektual dan memperbanyak paten yang berkualitas.

“Percepatan riset dan inovasi di BRIN dan UNJ bisa diakselerasi menjadi satu tantangan bersama untuk memajukan ilmu pengetahuan dan perekonomian Indonesia berbasis iptek. UNJ diharapkan dengan fakultas dan SDM yang lengkap dapat memacu riset bersama,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor UNJ Komarudin mengatakan bahwa riset kependidikan menjadi fokus UNJ. “Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa inovasi nonkependidikan justru lebih maju. Sebut saja pada teknik, olahraga, dan psikologi yang masuk sepuluh besar kampus dengan jurusan psikologi favorit di indonesia,” ujar Komarudin. 

Komarudin juga menekankan bahwa riset bukan hanya untuk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan publikasi, tapi manfaat riset bagi masyarakat. Ia mengatakan agar sivitas akademika UNJ memanfaatkan kolaborasi pendanaan riset dari pemerintah melalui BRIN untuk menguatkan penelitian. 

Ia berharap hilirisasi berjalan, sehingga bisa produk riset bisa mengalir ke industri dan diproduksi massal.

Read Next