logo

Vokasi

Program Young Entrepreneur School Antarkan Siswa SMKN 6 Jogja Jadi Wirausahawan Pariwisata

Program Young Entrepreneur School Antarkan Siswa SMKN 6 Jogja Jadi Wirausahawan Pariwisata
Program Young Entrepreneur School Antarkan Siswa SMKN 6 Jogja Jadi Wirausahawan Pariwisata (Eduwara/Setyono)
Setyono, Vokasi04 Januari, 2022 10:10 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Program Young Entrepreneur School yang telah diluncurkan sejak 2018 mengantarkan SMK Negeri 6 Yogyakarta meraih berbagai prestasi sepanjang 2021 lalu.

Tahun lalu, SMKN 6 Yogyakarta meluluskan 77 siswanya menjadi wirausaha (entrepreneur) muda dan diikuti keberhasilan kepala sekolahnya meraih CEO Terbaik di ajang Anugerah CEO SMK 2021.

"Bahkan kami menjadi satu dari 900 SMK yang dijadikan SMK Pusat Keunggulan di Indonesia dalam penerapan kurikulum 2022 oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi," kata Kepala Sekolah Wiwik Indriyani kepada Eduwara.com, Selasa (4/1/2022).

Dia menambahkan, program YES berawal dari keprihatinan pada kondisi dunia kerja di Yogyakarta, yang saat itu jumlah lapangan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pencari kerja.  Ini belum lagi adanya keberadaan para mahasiswa lulusan S1, D3 maupun D1 dari luar DIY yang memutuskan menetap, dan menjadikan persaingan bagi lulusan SMK sederajat semakin berat.

"Atas asumsi, masa lulusan kami nanti [cuma] harus bekerja di dunia industri pariwisata? Meskipun banyak hotel, restoran maupun spa bermunculan, namun industri berubah setiap waktu. Belum tentu setiap tahunnya mereka membuka lowongan pekerjaan," lanjutnya.

Maka Wiwik bersama para guru membuat terobosan program YES. Lewat penerapan kurikulum pariwisata standar Asean (Common Asean Tourism Curriculum), SMKN 6 Yogyakarta membekali anak didiknya dengan keterampilan wirausaha.

Dengan enam kompetensi keterampilan yaitu perhotelan, usaha perjalanan wisata, kuliner, busana, kecantikan dan spa. Saat ini sebanyak 1.381 anak didik diajak belajar berwiraswasta melalui Gerakan Sekolah Wirausaha Menyenangkan (GSWM). "Pendidikan berwirausaha juga kita berikan kepada siswa inklusi. Kita hanya ingin membekali mereka keterampilan berwirausaha agar ketika lulus nanti bisa mengatasi masalah sendiri atau berdikari," ucapnya.

Sejak digulirkan 2018, pada kelulusan angkatan pertama tahun lalu. Wiwit menyatakan sebanyak 77 alumni telah memiliki usaha sendiri dengan omzet antara Rp5 juta—Rp35 juta per bulan. Tidak hanya itu, SMKN 6 Yogyakarta juga digandeng oleh Manajemen Horison Hotel sebagai penyedia tenaga kerja untuk jaringan perhotelan seluruh Indonesia.

Pemberian materi kewirausahaan ini juga menurutnya juga sebagai upaya menghadapi bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia beberapa tahun mendatang.

Dalam pandangannya, dengan memberi anak-anak kesibukan yang positif dalam lingkungan pendidikan. Maka sangat kecil kemungkinan mereka terjerumus dalam hal-hal negatif yang merugikan. SMKN 6 Yogyakarta ingin menjadikan mereka juragan.

Atas kerja kerasnya, Wiwik pada 13 Desember 2021 oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kemendikbud Ristek ditetapkan sebagai CEO SMK Terbaik 2021. Lewat programnya yang berparadigma VUCA dalam metode pembelajaran, Wiwik menghadirkan antitesis dari VUCA yang menggambarkan perubahan dunia sekarang ini.

"VUCA, volatility [volatilitas], uncertainty [ketidakpastian], complexity [kompleksitas], dan ambiguity [ambiguitas] merupakan situasi yang dialami satu negara atau dunia sekarang. Saya lawan dengan VUCA namun dengan pengertian berbeda," jelasnya.

Konsep VUCA yang diusungnya terdiri dari pemahaman ke masa depan (Vision), pemberian pemahaman dan pengertian kepada semua pihak (Understanding), kejelasan pada sebuah program (Clarity) dan Ajar yang menitik beratkan proses pengajaran pada kelincahan serta ketepatan dalam merespon perubahan. 

Read Next