Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, DEPOK – Masa kehamilan termasuk dalam periode 1000 hari pertama kehidupan. Tidak optimalnya perkembangan janin pada masa ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan kecerdasan anak di masa mendatang.
Topik ini menjadi bahasan utama dalam kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) di Puskesmas Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
Ahli Gizi RSUI Dwi Linda Blitariani Rengen memaparkan, saat hamil, kebutuhan gizi ibu hamil memang meningkat, namun bukan berarti kebutuhannya menjadi dua kali lipat. Pemenuhan gizi seimbang menjadi hal yang harus dilakukan semasa kehamilan.
Pemenuhan kebutuhan ibu hamil, kata Dwi, dapat diperoleh dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang. Pedoman gizi seimbang ini dikemas dalam kampanye “Isi Piringku”.
Pedoman gizi seimbang ini menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yaitu 1/3 piring berisi makanan pokok, 1/3 piring berisi sayur-sayuran, 1/6 piring berisi buah-buahan, dan 1/6 piring berisi lauk-pauk.
“Pada trimester 1, kebutuhan energi bagi ibu hamil bertambah sekitar 180 kkal dan protein bertambah sekitar 17 gram. Kebutuhan ini bisa diperoleh misalnya dengan mengonsumsi tambahan selingan berupa biskuit 1 keping, telur ayam rebus 1 butir, dan susu sebanyak 100 ml,” ujar Dwi Linda dalam siaran pers RSUI yang dikirimkan kepada redaksi Eduwara.com, Selasa (24/5/2022).
Sedangkan pada trimester 2, lanjut Dwi Linda, kebutuhan energi bagi ibu hamil bertambah sekitar 300 kkal dan protein bertambah sekitar 20 gram. Kebutuhan ini bisa diperoleh dengan mengonsumsi satu mangkuk bubur kacang hijau dan telur ayam rebus satu butir.
Dipaparkan Dwi Linda, pada trimester awal ibu hamil seringkali mengalami mual dan muntah, sehingga perlu pengaturan makan supaya kebutuhan gizinya tetap terpenuhi.
“Ibu dapat mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun frekuensi sering, selain itu ibu hamil juga bisa mengonsumsi permen jahe, kandungan gingerolnya dapat berinteraksi dengan sistem saraf pusat dan perut untuk memperbaiki gejala mual” kata Dwi Linda.
Penanggung Jawab Poned Puskesmas Beji Bidan Sri Yuliana mengapresiasi kegiatan ini. “Sangat informatif dan mengedukasi pasien kami yang tengah hamil. Jadi sepulang dari sini, tidak hanya menerima layanan kesehatan, namun juga membawa bekal ilmu dari teman-teman RSUI untuk diterapkan di kehidupan sehari-harinya,” tutur Sri Yuliana.