logo

EduBocil

SD Muhammadiyah 1 Solo Terima Kunjungan Studi Banding SD Al Kaffah Bekasi

SD Muhammadiyah 1 Solo Terima Kunjungan Studi Banding SD Al Kaffah Bekasi
Pendidik SD Al Kaffah Bekasi menerima penjelasan tentang berbagai hal seputar penerapan manajemen Sekolah Penggerak di SD Muhammadiyah 1 Solo dari pendidik setempat. (Dok. SD Muhammadiyah 1 Solo)
Redaksi, EduBocil02 Maret, 2022 19:45 WIB

Eduwara.com, SOLO – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Solo menerima kunjungan SD Al Kaffah Bekasi, Selasa (1/3/2022). Dalam kunjungan tersebut, SD Al Kaffah Bekasi melakukan studi banding tentang Manajemen Sekolah Penggerak.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala SD Muhammadiyah 1 Solo, Sri Sayekti menjelaskan perjalanan dan perkembangan SD Muhammadiyah 1 Solo sedari awal. Bahwa selama kurun waktu 2015-2021, SD Muhammadiyah 1 Solo telah bertransformasi. 

Pada awalnya, SD Muhammadiyah 1 Solo merupakan sekolah tradisional. Kemudian, sekolah tersebut menjadi sekolah modern yang memadukan Kurikulum Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba), kurikulum nasional dan internasional.

“SD Muhammadiyah 1 Solo menempatkan diri sebagai sekolah berbudaya mutu dengan menyandang gelar Sekolah Pendidikan Karakter, Sekolah Model pembelajaran TIK, Sekolah Budaya, Sekolah Unggulan, Sekolah Sehat, Sekolah Rujukan Nasional, serta Sekolah Penggerak,” kata Sri Sayekti, seperti dikutip dalam siaran pers yang dikirim ke Redaksi Eduwara.com, Rabu (2/3/2022).

Dengan demikian, lanjut Sri Sayekti, generasi penerus tetap menjadi generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi. Peserta didik menjadi pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri, dan inovatif. 

Menurut Sri Sayekti, proses pendidikan di SD Muhammadiyah menjadi suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat guna mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.

Sri Sayekti juga menjelaskan bahwa landasan filosofis dasar penyusunan kurikulum operasional di SD Muhammadiyah 1 Solo adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan. Hal tersebut akan tumbuh membentuk pendidikan yang berkelanjutan.

“Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan, serta hasil refleksi unsur pendidik di SD Muhammadiyah 1 Solo, terutama peserta didik dalam mencapai Profil Pelajar Pancasila,” jelas dia.

Pelajar Pancasila, kata Sri Sayekti, adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama yakni beriman bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. (K. Setia Widodo)

Read Next