Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO -- SDN Cemara Dua Solo telah mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang PTM 100 persen. Meski pemerintah sudah mengizinkan PTM 100 persen melalui SKB Empat Menteri, sekolah tersebut masih menerapkan PTM 50 persen.
Kepala sekolah SDN Cemara Dua Solo, Eni Idayati menjelaskan pihaknya masih menunggu instruksi dari Pemerintah dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo tentang pelaksanaan PTM 100 persen bagi siswa SD.
"Sepertinya pemerintah kota masih menunggu vaksinasi siswa SD selesai terlebih dahulu. Setelah itu, SD baru boleh melaksanakan PTM 100 persen. Hari ini anak-anak SD Cemara Dua sudah vaksin 100 persen. Tetapi kami tetap menunggu perintah dari pemerintah kapan PTM akan dimulai," kata Eni saat diwawancarai Eduwara.com di halaman sekolah, Kamis (13/1/2022).
Meski begitu, Eni mengaku sekolahnya sudah siap melaksanakan PTM 100 persen. Sekolah sudah membuat prosedur, mulai dari pengantaran siswa sampai penjemputan siswa oleh orang tua.
Ketika siswa berangkat sekolah, orang tua mengantarkan dan menurunkan anaknya di depan sekolah. Sekolah sudah memberikan jalur khusus pengantaran.
"Anak turun dari motor atau mobil di depan sekolah, setelah itu mereka cek suhu tubuh dan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan. Jika suhu tubuh tidak melebihi 37 derajat celsius, siswa diizinkan masuk sekolah," jelas dia.
Para guru melakukan penyambutan ketika siswa masuk sekolah, sekaligus melakukan pengawasan, seperti memastikan siswa yang masuk ke sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Eni melanjutkan, meja dan kursi sekolah sudah ditata agar anak-anak tetap dapat menjaga jarak. Satu meja untuk satu anak. Sehingga jarak satu meter sudah dapat terpenuhi.
"Dengan jumlah siswa sebanyak 28 anak, kami pastikan tidak ada masalah dengan protokol kesehatan, khususnya jaga jarak," ujarnya.
Sarana dan prasarana lainnya juga siap menunjang PTM 100 persen. Toilet, Unit Kesehatan Siswa (UKS), dan fasilitas-fasilitas tidak ada kendala, semua sudah siap.
Sedangkan jadwal pembelajaran, kata Eni, juga sudah menyesuaikan dengan SKB Empat Menteri. Tiap satu jam pelajaran durasinya 35 menit. "Kami melaksanakan pembelajaran maksimal enam jam pelajaran," tutur Eni.
Ketika PTM selesai, siswa tidak diperbolehkan segera keluar sekolah. Mereka harus menunggu jemputan orang tuanya. Alurnya, orang tua masuk ke sekolah melalui jalur yang telah disediakan, kemudian petugas memanggil siswa yang mau dijemput.
"Jadi tidak ada kerumunan setelah jam pelajaran selesai. Semua sudah diskenario agar siswa tetap menjalankan prokes," imbuh kepala sekolah itu.
Di tempat lain, Kasi Bidang SD Disdik Solo, Priyono menerangkan PTM 100 persen bagi siswa SD akan dilaksanakan pada Februari 2022. Hal itu mengingat program vaksinasi untuk siswa SD belum selesai 100 persen.
"Tetapi kami pastikan semua berjalan dengan lancar, vaksinasi tidak mengalami kendala yang berarti. Siswa juga sudah banyak yang mendapatkan vaksin," jelas Priyono.