logo

Kampus

Selama Ramadan, Komunitas Berbuat Baik UMM Berbagi Kasih lewat Makanan Berbuka

Selama  Ramadan, Komunitas Berbuat Baik UMM Berbagi Kasih lewat Makanan Berbuka
Kegiatan buka bersama yang difasilitasi KBB UMM. (Istimewa)
Fathul Muin, Kampus26 April, 2022 19:59 WIB

Eduwara.com, MALANG — Sivitas Akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Komunitas Berbuat Baik (KBB) UMM, selama Ramadan berbagi kasih dengan membagikan 230 nasi kotak bagi para jamaah dan masyarakat.

Bendahara KBB UMM, Thathit Manon Andini, menjelaskan kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu. Berawal dari program Jumat berbagi, kemudian berlanjut dan dikembangkan pada bulan suci Ramadan. Banyak dosen dan karyawan yang turut memberikan sumbangan sehingga jumlah nasi yang diberikan selalu bertamb

"Bukan hanya yang masih aktif, namun banyak pula dosen dan karyawan yang sudah pensiun turut serta dalam kegiatan berbagi ini. Kami juga membuka kesempatan bagi pihak luar untuk ikut serta berdonasi dalam setiap kegiatan yang kami lakukan," kata Thathit, Selasa (26/4/2022).

Thatit menjelaskan pembagian makanan untuk berbuka tersebut dilakukan setiap hari di Masjid AR Fachruddin UMM dan Masjid KH Bedjo Dermo Leksono RS UMM. Sebagian juga dibagikan kepada masyarakat untuk menu berbuka. Bahkan dulu sebelum pandemi, tidak hanya dibagikan di dua masjid saja tapi KBB juga menyediakannya di seluruh masjid UMM.

Selain itu, ada program insidental yang sering dilangsungkan KBB, seperti pemberian stroller bagi mereka yang membutuhkan. Begitupun dengan penyaluran donasi ke para korban bencana yang beberapa waktu lalu terjadi.

"Alhamdulillah, sampai saat ini ada lebih dari 50 trolly yang kami bagikan kepada masyarakat yang membutuhkan seperti para penjual jamu. Saat membuka donasi, para warga juga sangat antusias dengan memberikan hal-hal terbaiknya," ungkapnya.

Thathit berharap KBB bisa menjadi salah satu wadah untuk berbagi dan membantu sesama. Di samping itu, KBB juga ingin bisa terus memfasilitasi para dosen dan karyawan untuk aktif berbagi serta menyisihkan sebagian hartanya.

"Kalau membaginya secara individu, sendiri-sendiri, saya rasa akan sulit dan kurang efektif. Berbeda kalau pembagiannya dilakukan secara kolektif dan bersama. Insyaallah lebih mudah dan efisien serta lebih cepat sampai kepada mereka yang membutuhkan," pungkas Dosen prodi Bahasa Inggris asal Kediri tersebut.

Read Next