logo

Kampus

Seminar Nasional PEM Akamigas Bahas 206 Makalah Teknologi Energi dan Mineral

Seminar Nasional PEM Akamigas Bahas 206 Makalah Teknologi Energi dan Mineral
Direktur PEM Akamigas Prof Dr RY Perry Burhan MSc (kiri) dan Ketua Panitia Seminar Nasional Dr Asepta Surya Wardhana ST MT pada Pembukaan Seminar Nasional bertema Optimasilasi Sumber Daya Fosil dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan, di Malang, Jumat (5/11/2021). (Humas PEM Akamigas)
Ida Gautama, Kampus06 November, 2021 16:39 WIB

Eduwara.com, MALANG -- Sinergitas antara pendidikan vokasi, pemerintah, dan dunia industri menjadi aspek yang sangat penting dalam mendukung program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hasil penelitian akan memiliki manfaat dan nilai lebih bila dapat dipublikasikan secara luas. Sebab, publikasi bertujuan untuk pengembangan lanjut dan aplikasi keilmuan di bidang Teknologi Energi dan Mineral dan juga bidang lainnya.

Demikian keterangan pers yang dikirimkan kepada Eduwara.com, terkait dengan penyelenggaraan Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral bertema Optimasilasi Sumber Daya Fosil dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan, di Malang, Jumat (5/11/2021). 

Seminar nasional yang diselenggarakan oleh Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas ini menghadirkan narasumber para pakar energi, yaitu Prof Taufik (Professor of Electrical Engineering Cal Poly State University, California USA), Dr Leuserina Garniati (Honorary Assistant Professor International Centre for Island Technology Heriot-Watt University), dan Deddy Syam (VP HSSE Operation & Facility PT Pertamina). 

PEM Akamigas adalah salah satu perguruan tinggi vokasi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Optimalisasi sumber daya fosil dan dorongan untuk lebih mengaplikasikan dan memanfaatkan pengembangan energi baru terbarukan menjadi topik pembahasan dalam seminar yang bertujuan untuk memfasilitasi dan membangun kultur akademik dosen, mahasiswa, dan praktisi serta masyarakat umum dalam menyebarluaskan hasil-hasil penelitian.

Direktur PEM Akamigas Prof Dr RY Perry Burhan MSc, dalam sambutannya mengatakan seminar nasional memberikan kesempatan kepada stakeholder untuk berbagi ide-ide inovatif dan merintis kerja sama yang saling menguntungkan.

“Seminar nasional ini baru pertama kali diselenggarakan oleh PEM Akamigas. Melalui kegiatan ini, PEM Akamigas berusaha meningkatkan kemampuan dan kualitas para peneliti di bidang energi dan mineral,” papar Perry Burhan, seperti dikutip dalam siaran pers yang dikirimkan ke Eduwara.com.

Lima sub tema dibahas tuntas oleh para pemakalah dan peserta seminar. Kelima sub tema tersebut meliputi Minyak dan Gas Bumi, Mineral, Pemboran, dan Geosains sebagai sub tema 1; Pengolahan dan Kilang, Petrokimia Industri, Lingkungan, dan Geokimia diangkat menjadi sub tema 2; lalu sub tema 3 adalah Energi Baru dan Terbarukan, Mekanik, Listrik, Industri, Elektronika, Instrumentasi, Konservasi Energi, dan Material Maju.

Sedangkan sub tema 4 adalah Teknologi Telekomunikasi, Teknologi Informasi, Komputasi dan Pemodelan, dan Kecerdasan Buatan, dan sub tema 5 membahas Logistik, Ekonomi Perminyakan, Kebijakan Energi, dan Manajemen Energi.

Ketua panitia seminar nasional, Dr Asepta Surya Wardhana ST MT mengatakan kegiatan seminar nasional diselenggarakan secara hybrid dan diikuti oleh lebih dari 300 peserta. Selain itu, telah terkumpul 206 pemakalah dari 27 perguruan tinggi dan industri yang berasal dari 11 provinsi. 

“Dari seluruh artikel yang terkumpul, dipilih lima artikel terbaik dari setiap sub tema dan dipilih pula Most like youtube serta Most Interactive Comment,” kata Asepta.

Saat membuka secara resmi seminar nasional secara virtual, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, menyampaikan apresiasi kepada PEM Akamigas atas pencapaian yang luar biasa dalam pengumpulan makalah.

“Ini cukup mengejutkan untuk sebuah kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan oleh PEM Akamigas. Terkumpul 206 pemakalah itu merupakan pencapaian yang luar biasa. Tentu ini akan menjadi challenge bagi kegiatan berikutnya. Jadi kita perlu jaga momentumnya, jaga kualitasnya, sehingga pada kegiatan berikutnya bisa dilaksanakan dengan strategis dan sistematis,” kata Prahoro.

Read Next