logo

Kampus

Senat UGM : Keterlibatan Kampus Dalam Riset Ketahanan Pangan Perlu Ditingkatkan

Senat UGM : Keterlibatan Kampus Dalam Riset Ketahanan Pangan Perlu Ditingkatkan
Workshop 'Kebijakan Flagship Penelitian UGM terkait Ketahanan Pangan' yang diselenggarakan UGM pada Selasa (23/8/2022) (UGM)
Setyono, Kampus24 Agustus, 2022 16:25 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Senat Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menilai keterlibatan universitas dalam program ketahanan pangan melalui penelitian seharusnya diprioritaskan.

Hal ini disampaikan Ketua Senat UGM Sulistiowati dalam workshop 'Kebijakan Flagship Penelitian UGM terkait Ketahanan Pangan' yang diselenggarakan pada Selasa (23/8/2022) dan baru dirilis pada  Rabu (24/8/2022).

Di awal paparan, Sulistiowati menyebut permasalahan produksi pangan semata-mata tidak hanya berkaitan erat dengan permasalahan teknologi, tata guna lahan, dan perubahan iklim.

"Tapi juga menyangkut kebijakan pertanian di tingkat internasional, misalnya agreement on agriculture dari World Trade Organization hingga ke tingkat lokal yang berkaitan dengan keberpihakan kepada petani," jelasnya.

Maka dari itu, dirinya menyatakan kebijakan tentang flagship penelitian yang dilakukan perguruan tinggi dalam bidang pertanian maupun ketahanan pangan haruslah di prioritaskan, khususnya di Indonesia.

"Dalam konteks inilah dunia penelitian dan pengembangan termasuk universitas di dalamnya dituntut untuk memainkan perannya di dalam memberikan sumbangsih pemikiran dan tindakan yang dapat menjadi jawaban atas tantangan yang kita hadapi bersama," katanya.

Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM Ignatius Susatyo Wijoyo, menyatakan penelitian yang dilakukan civitas UGM seharusnya dititik beratkan pada isu level global terkait perubahan iklim.

"Bagaimana penelitian itu nantinya berhasil merumuskan solusi terhadap isu lingkungan-teknologi terkait energi biru (blue energy), energi hijau (green energy), blue economy, sirkuler ekonomi, perkembangan digital teknologi informasi terkait era Industri 4.0 dan masyarakat 5.0. Hal ini yang harus dirumuskan dalam penelitian flagship UGM," katanya.

Mendiskusikan kebijakan flagship penelitian terkait ketahanan pangan, menurutnya, ada empat poin menarik yang dibicarakan, yaitu soal integrasi rantai pasok pangan yang efektif, efisien dan meningkatkan kesejahteraan petani/peternak di hulu, memenuhi kedaulatan pangan dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), dan peran UGM sebagai Kecerdasan

"Juga soal integrasi pendekatan pendidikan, riset inovasi teknologi tepat guna, community development dan policy advocacy dengan melihatkan multi/transdisiplin, dan mendorong penerapan integrated smart farming dalam mendukung ekonomi sirkular di bidang pangan," katanya.

Read Next