logo

Kampus

Siap-siap, Setelah Era Bonus Demografi, Terbit Aging Population

Siap-siap, Setelah Era Bonus Demografi, Terbit Aging Population
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat mewakili Presiden Jokowi membuka Musyawarah Nasional (Munas) II Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri (Himpuni) di Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Sabtu (26/2/2022). (Kemenko PMK)
Bunga NurSY, Kampus01 Maret, 2022 06:58 WIB

Eduwara.com, SOLO—Penguatan sumber daya manusia akan menjadi kunci utama dalam menghadapi era penduduk usia tua (aging population/aging society) yang biasanya muncul setelah era bonus demografi dimana penduduk usia produktif dominan.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat mewakili Presiden Jokowi membuka Musyawarah Nasional (Munas) II Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri (Himpuni) di Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Sabtu (26/2/2022).

Pada kesempatan tersebut, hadir secara langsung Rektor UNS Jamal Wiwoho,  Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa,  Koordinator Presidium Himpuni Akhmad Muqowan, para Ketua Ikatan Alumni PTN, serta para peserta Munas Himpuni. Selain itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut hadir secara daring.

Menurut Muhadjir, Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi pada tahun 2035, bahkan kemungkinan puncaknya akan maju di 2032. Setelah era bonus demografi selesai, penduduk usia produktif yang semula mendominasi otomatis akan bergeser menjadi penduduk usia tua.

Dia mengingatkan para pemangku kepentingan, terutama pemerintah, agar dapat mempersiapkan hadirnya penduduk usia tua yang akan mendominasi pasca era bonus demografi atau saat memasuki aging-population atau aging-society.

“Kita perkirakan 2045 kita sudah tidak lagi memasuki bonus demografi. Sudah lewat dan kita akan memasuki aging society atau aging population, karena itu sekarang pemerintah juga sedang siap-siap menyongsong hadirnya warga negara usia tua itu,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi Kemenko PMK, Sabtu (26/02/2022). 

Dia menjelaskan, apabila Indonesia tidak segera bersiap menyambut hadirnya aging-population, dikhawatirkan negara akan menanggung beban biaya yang tidak sedikit. Karenanya, upaya untuk itu dilakukan dengan benar-benar menyiapkan generasi produktif saat ini.

“Kita perlu beri warning bahwa tugas kita adalah mempersiapkan angkatan kerja untuk produktif. Karena orang yang berada di usia produktif belum tentu produktif kalau dia tidak bekerja secara produktif juga. Ini yang harus kita pastikan supaya nanti siap memasuki aging-population,” cetusnya.

Muhadjir berharap seluruh pihak dapat ikut berkontribusi dalam upaya ini, termasuk Himpuni yang memang memiliki jaringan luas dalam tataran PTN di Indonesia.

Salah satu yang dapat diberikan Himpuni sebagai wujud nyata kontribusi dalam pembangunan manusia Indonesia, menurut Muhadjir, ialah dengan turut menyosialisasikan dan memberi masukan supaya perjalanan bangsa ini dapat betul-betul berdaulat dan bermartabat.

“Kita harap nanti Himpuni akan ambil bagian, misalnya dalam penanganan stunting, merdeka belajar, kampus merdeka. Itu semua adalah tema-tema besar yang sekarang diupayakan untuk membangun manusia Indonesia, terutama sekarang ini kaitannya adalah dengan penyediaan lapangan kerja. Ini pekerjaan yang besar, tidak mungkin ditangani oleh pemerintah sendiri tetapi juga oleh kekuatan-kekuatan masyarakat termasuk Himpuni,” tandasnya.

Read Next