Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO – Karya-karya siswa berkebutuhan khusus tak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, di balik keterbatasan yang mereka sandang, terdapat kelebihan-kelebihan mumpuni yang bisa jadi sebagian orang pun belum mampu membuatnya.
Sebut saja Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Solo. Di sana para siswa juga diberi pelatihan keterampilan yang bermuara pada hasil karya yang bersifat ekonomis. Ada payung hias, caping lukis, kerajinan tangan, makanan, hingga produk batik.
Karya yang buatan mereka juga mempunyai nilai lebih daripada yang orang lain buat. Namun, karya-karya itu bisa dibilang belum dikelola dengan baik, apalagi terkait dengan tempat khusus di Kota Solo untuk memajang dan menjualnya.
Kepala Seksi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Edi Purwanto turut menyoroti hal tersebut. Menurut dia muara dari hasil karya siswa berkebutuhan khusus belum terorganisir dengan baik.
"Muara produk-produk mereka belum terorganisir secara baik, hanya sewaktu-waktu ketika ada yang pesan. Nah ini kan belum dikelola dengan baik, dan perlunya dukungan semua pihak agar hasil karya siswa SLB bisa lebih diketahui dan diminati masyarakat umum," ujar dia kepada Eduwara.com, Rabu (29/12/2022) di ruang kantornya.
Edi menambahkan, perlu adanya tempat untuk penjualan hasil karya siswa SLB. Hal itu secara langsung akan berdampak untuk anak-anak berkebutuhan khusus terlebih kemandiriannya, serta yang lebih luas yakni branding Kota Solo.
"Kami berharap semua pihak bisa mendukung program ini, sehingga Kota Solo semakin terwujud kota yg ramah disabilitas," tambah dia. (K. Setia Widodo)