logo

Kampus

Tangani Stunting di Mojosongo, FATIPA Unisri Adakan Pelatihan Budi Daya Lele dan Sayuran

Tangani Stunting di Mojosongo, FATIPA Unisri Adakan Pelatihan Budi Daya Lele dan Sayuran
Pelatihan Budi Daya Lele dan Pelatihan Budi Daya Tanaman Sayur di Kelurahan Mojosongo oleh Fakultas Teknologi dan Industri Pangan Universitas Slamet Riyadi (FATIPA Unisri) Solo, Rabu (20/07/2022). (EDUWARA/Unisri Solo)
Redaksi, Kampus25 Juli, 2022 22:26 WIB

Eduwara.com, SOLO – Fakultas Teknologi dan Industri Pangan Universitas Slamet Riyadi (FATIPA Unisri) Solo menyelenggarakan Pelatihan Budi Daya Lele dan Pelatihan Budi Daya Tanaman Sayur di Kelurahan Mojosongo, Rabu (20/07/2022). 

Pelatihan tersebut merupakan rangkaian kegiatan penanganan stunting yang dilaksanakan FATIPA Unisri bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Solo, Puskesmas Sibela, serta Kelurahan Mojosongo.

Koordinator kegiatan, Merkuria Karyantina menyampaikan, rangkaian kegiatan penanganan stunting di Kelurahan Mojosongo merupakan bentuk perhatian Unisri kepada penanganan stunting di Kelurahan Mojosongo. 

“Kegiatan penanganan stunting harus dilakukan secara sistematis dan terstruktur dengan menggandeng pihak-pihak terkait,” kata Merkuria seperti dilansir Eduwara.com, Senin (25/7/2022) dari laman resmi Unisri Solo.

Perwakilan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Solo, yang juga sebagai narasumber, Isnaini Marfuah mengatakan, budi daya ikan lele dalam ember adalah alternatif bagi pemenuhan gizi keluarga stunting, baik untuk kecukupan gizi maupun kegiatan ekonomi.

“Ini mudah dilakukan di dalam rumah dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Pakan juga dapat menggunakan sisa-sisa makanan yang ada di rumah,” kata Isnaini.

Terkait budi daya tanaman sayur, narasumber lainnya, Muhammad Ma’ruf menyampaikan, budi daya tanaman sayur harus telaten. Tanaman perlu mendapat perhatian baik dari segi pupuk, penyiraman dan juga sinar matahari.

Sub Koordinator Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Atik Silviati mengapresiasi kegiatan penanganan stunting itu. Pihaknya senang karena dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

“Saya berharap agar keluarga gemar makan ikan dan mengembangkannya menjadi hasil olahan ikan,” kata Atik.

Di sisi lain, Lurah Mojosongo, Winarto menyampaikan, untuk mencegah stunting harus dimulai sebelum menikah. Kelurahan tidak akan memberi izin pernikahan untuk calon pengantin yang belum paham tentang stunting.

“Apalagi untuk pernikahan usia dini, sangat berpotensi menimbulkan anak stunting. Minimnya pengetahuan calon pengantin putri sangat berpengaruh terhadap peningkatan angka stunting,” kata dia.

Selain itu, lanjut Winarto, pembatasan jam malam juga akan lebih diefektifkan supaya meminimalkan jumlah pernikahan dini. Perubahan gaya hidup juga akan mulai diubah sehingga anak, terutama perempuan, lebih siap dan matang dalam mempersiapkan pernikahan.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan 1.750 bibit lele dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Solo kepada Dekan FATIPA Unisri yang kemudian dilanjutkan penyerahan bibit lele itu kepada keluarga penderita stunting. (K. Setia Widodo/*)

Read Next