logo

Kampus

UII dan UMY Tambah Kuota Mahasiswa FK Sebanyak 10 Persen

UII dan UMY Tambah Kuota Mahasiswa FK Sebanyak 10 Persen
Suasana acara Gowes Jogjaversitas yang diselenggarakan APTISI di UII Yogyakarta, Sabtu (23/7/2022). Tahun ini UII dan UMY menambah kuota mahasiswa FK sebanyak 10 persen. (EDUWARA/Setyono)
Setyono, Kampus24 Juli, 2022 22:45 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Menyambut kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan kebutuhan tenaga dokter, Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menambah kuota mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) pada tahun ini.

Pernyataan ini disampaikan oleh kedua Rektor tersebut saat ditemui usai bersepeda bersama dalam rangka Milad ke-70 UII Yogyakarta, Sabtu (23/7/2022) di Kampus UII.

Rektor UII Fathul Wahid mengatakan pihaknya sudah diajak rapat dan mendapatkan tugas dalam program penambahan lulusan kedokteran. UII memutuskan menambah kuota mahasiswa, namun tidak banyak, sekitar 10 persen dari kuota tahunan.

"Setiap tahun, FK UII menerima mahasiswa baru sebanyak 150 orang. Tahun ini jumlahnya bertambah sebanyak 180 mahasiswa baru. Jumlah tambahannya lebih 10 persen," sebutnya.

Pilihan menambah kuota ini dianggap pilihan bijak dibandingkan dengan membuka fakultas baru. Menurutnya, pendirian FK harus diiringi dengan ketersediaan jaringan, dosen pengajar, sarana prasarana serta rumah sakit akademik.

Sebagai Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (APTISI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Fathul mengatakan kebijakan Kemendikbudristek ini bisa menjadi peluang bagi universitas yang sudah memiliki FK dan berstatus akreditasi A atau B.

"UII sudah terakreditasi A. Memang kebutuhan dokter di Indonesia sangat besar. Namun rasanya akan banyak kampus yang bisa menambah maksimal. Ya, karena kendala yang saya sebutkan tadi," lanjut Fathul.

Hal yang sama juga diungkapkan Rektor UMY Gunawan Budiyanto. Tahun ini, FK UMY menambah kuota mahasiswanya sebanyak 10 persen.

 "Tapi kuota ini kita khususkan bagi mahasiswa dari Indonesia Timur," ucapnya.

Kebijakan penambahan kuota, bagi Gunawan, sangat realistis dibanding membuka FK baru yang ketersediaan sumber daya manusia maupun lainnya dalam jumlah besar

"Menambah kuota mahasiswa baru lebih praktis dibandingkan membuka FK baru. Kelamaan, karena harus menyediakan dosen pembimbingnya, RS pendidikan. Bisa bangkrut kita," katanya.

Sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait penambahan kuota penerimaan mahasiswa Fakultas Kedokteran antara Kemendikbudristek dan Kementerian Kesehatan, selain ada penambahan kuota, juga diputuskan FK baru di beberapa kota di luar Jawa. FK yang diperkenankan menambah jumlah mahasiswa harus berasal dari universitas terakreditasi A atau B. 

Menkes Budi Sadikin menerangkan dengan populasi sekitar 270 juta jiwa, idealnya Indonesia memiliki sekitar 270 ribu dokter. Saat ini baru terdapat 110 ribu dokter yang sudah mendapatkan surat praktek. Berdasarkan standar WHO, Indonesia masih kekurangan 160 ribu dokter

Terkait acara hari ini, Ketua Panitia Gowes Jogjaversitas, Hangga Fathana mengatakan kegiatan tersebut melibatkan 130 peserta yang berasal dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V DIY, dan para pimpinan perguruan tinggi anggota APTISI di Wilayah V DIY dan Wilayah VI Jawa Tengah.

Read Next