logo

Sains

Tim KKN ITS Kembangkan Pupuk Organik Cair Berbasis Limbah Air Kelapa Tua

Tim KKN ITS Kembangkan Pupuk Organik Cair Berbasis Limbah Air Kelapa Tua
Proses pengukuran terhadap tanaman kangkung yang dibudidayakan menggunakan POC ITS Green. (ITS)
Bunga NurSY, Sains23 November, 2021 07:48 WIB

Eduwara.com, SURABAYA—Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan pupuk organik cair (POC) berbahan dasar limbah air kelapa tua untuk digunakan dalam sistem akuaponik.

Syarief Hidayatullah, Ketua tim KKN menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan pada Januari sampai November di Pondok Pesantren Darut Tilawah Ponorogo, Jawa Timur. Adapun kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan manfaat dari pengolahan limbah cair air kelapa. 

“Karena adanya limbah dari pembuatan jenang murni berupa air kelapa tua yang membuat lingkungan kotor, kami mengolahnya menjadi pupuk cair organik,” ungkap Syarief seperti dikutip dari siaran pers ITS, Selasa (23/11/2021).

Dinamakan POC ITS Green, pupuk ini berhasil meningkatkan kualitas lele dan kangkung dalam sistem akuaponik.

Air kelapa tersebut diolah dengan bahan baku lainnya meliputi molasses, coco peat, guano dan sekam serta bioaktivator (campuran mikroorganisme) untuk menjadi produk pupuk yang baik. 

Tak lupa, setelah pupuk organik cair terbentuk lalu dilakukan pengecekan kadar Nitrogen, Pospor, Kalium dan Karbon. Berdasarkan hasil uji unsur makro, POC ITS Green telah memenuhi standar mutu sebagai pupuk organik cair sesuai Keputusan Menteri Pertanian No. 261/KPTS/SR.3.10/M/4/2019.

Untuk memaksimalkan POC, tim KKN Abmas ITS ini meningkatkan pemanfaatannya dengan integrasi pada sistem budidaya akuaponik lele dan kangkung. 

POC dimasukkan pada kolam sebagai pakan dari lele kemudian kotoran dari lele akan menjadi nutrisi tambahan bagi tanaman kangkung pada sistem akuaponik ini. Mahasiswa Teknik Kimia ITS ini mengungkapkan bahwa hasil yang diperoleh dari penggunaan sistem tersebut cukup signifikan.

Hal ini terlihat pada peningkatan kualitas dari lele dan tanaman kangkung pada sistem akuaponik. Tanaman kangkung yang diamati memiliki akar yang kuat dan banyak dibandingkan kolam yang tidak diberi POC. 

Ditambah, persentase ikan lele yang tumbuh dan hidup pun juga relatif tinggi. Jika digunakan secara kontinu oleh pihak Pondok Pesantren Darut Tilawah, kebutuhan gizi para santri dapat terpenuhi dengan baik karena metode dilakukan secara organik sehingga sayuran dan ikan lebih sehat untuk dikonsumsi.

Read Next