Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO—Tiga siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Solo berhasil menyabet tiga medali dalam Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI 2021 di Papua.
Kepala SMAN 8 Solo, Daryanto, ketika dihubungi Eduwara.com, Selasa (16/11/2021), mengatakan tiga medali tersebut diraih oleh Scolatika Nadya Valentin, siswa Kelas XI IPS 2, dengan medali perak cabang olahraga judo. Kemudian Lintang Adi Prasetyo siswa Kelas XII IPS 4, berhasil meraih medali perunggu cabang olahraga renang. Sedangkan Triana Puspita Sari, siswa Kelas X IPS 4, mempersembahkan medali perunggu di cabang olahraga judo.
Sumbangan medali dari ketiga siswa untuk kontingen Jawa Tengah itu telah membuat warga SMAN 8 Solo bangga. “Ini membanggakan bagi SMAN 8 Solo, karena siswa kami berprestasi di tingkat nasional. Sejak beberapa pekan sebelum bertanding tiga siswa kami itu dibina secara intensif oleh pelatih di tingkat provinsi.”
Selama mengikuti pemusatan pelatihan di provinsi, menurut Daryanto, para siswa itu dibebaskan dari kegiatan belajar mengajar. Dalam kondisi pembelajaran tatap muka belum dilakukan sepenuhnya, tugas bagi siswa lebih longgar waktu pengerjaannya. “Prestasi akademis mereka selama ini lumayan bagus. Tidak ketinggalan dengan siswa lain. Selama pandemi ini kan lebih banyak pembelajaran jarak jauh, daring. Yang seperti ini tugas-tugas dari guru tidak seketika dikumpulkan, namun bisa ditunda.”
“Kami sangat mengapresiasi prestasi para siswa baik di bidang olahraga, seni dan budaya, maupun yang lain. Bagi mereka akan dipermudah dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar saat akan menghadapi perlombaan. Selain itu hasil prestasi mereka juga bisa menjadi pengganti nilai akademis. Anak-anak yang berprestasi itu kan membawa nama baik sekolahan,” tutur Daryanto.
Kepada ketiga siswanya yang berprestasi di tingkat nasional itu Daryanto mengucapkan selamat dan akan memberikan penghargaan kepada mereka. “Pihak sekolah akan memberi reward bagi siswa-siswa yang telah berprestasi ini. Saya berharap prestasi seperti ini dapat memberi motivasi kepada siswa yang lain. Kami harap yang lain lebih giat belajar maupun berlatih untuk dapat menuai prestasi.”
Dikatakan Daryanto, sebagai sekolah inklusi, SMAN 8 memiliki sejumlah siswa berkebutuhan khusus. Dari total 1.161 siswa di sekolah itu, 13 di antaranya merupakan siswa berkebutuhan khusus.
“Kami tidak membeda-bedakan mereka. Selama ini siswa berkebutuhan khusus kami campur dengan siswa yang lain dalam kegiatan belajar mengajar. Bagi siswa berkebutuhan khusus juga ada guru pembimbingnya.”
Perlu diketahui, siswa yang memiliki prestasi baik di bidang olahraga maupun di bidang lainnya akan memiliki kemudahan untuk mencari sekolah lanjutan ataupun perguruan tinggi. Piagam prestasi yang mereka peroleh memiliki konversi nilai yang dapat membantu mereka melanjutkan sekolah.