Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, DEPOK - Universitas Indonesia (UI) melalui melalui Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) menggandeng PT Pertamina Persero mengadakan sosialisasi program pendanaan inkubasi bisnis --baik internal dan eksternal UI. Pendanaan inkubasi bisnis ini merupakan program pendampingan dari DISTP UI untuk sivitas akademika UI dalam pengembangan dan pembiayaan usaha rintisan yang berbasis inovasi.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI Nurtami menuturkan, kerja sama di antara kedua institusi merupakan langkah percepatan pertumbuhan startup energi di Indonesia. Program kolaborasi antara Pertamina dan DISTP UI itu diberi nama ‘Pertamina XScouts’.
“Program ini diharapkan mampu membangkitkan gairah inovator UI untuk membawa karyanya yang memiliki business value, untuk tumbuh menjadi perusahaan energi nasional,” ujar Nurtami dalam siaran pers yang dikirimkan Biro Humas dan KIP UI kepada Redaksi Eduwara.com, Senin (14/2/2022).
Sejak 2016, kata Nurtami, UI memfasilitasi inventor melalui program inkubasi bisnis, yang bertujuan memvalidasi invensi hingga memasarkannya melalui perusahaan rintisan dan lisensi. Selama periode 2016–2019, terdapat 144 invensi yang telah diinkubasi oleh Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis (DIIB).
“Pada 2020, program ini dilanjutkan oleh DISTP UI dan telah menginkubasi 22 perusahaan rintisan,” kata Nurtami.
Dipaparkan Nurtami, terdapat beberapa skema pendanaan inkubasi bisnis dari pihak internal (DISTP UI) dan eksternal (perusahaan swasta maupun BUMN) untuk peneliti, dosen, mahasiswa, dan alumni UI. Berbagai skema pendanaan ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan mengkomersialisasikan produk secara bersamaan.
Sub-Direktorat Inkubasi Bisnis membantu dosen dan mahasiswa mengomersialisasi inovasi secara mandiri dengan mendirikan usaha rintisan. Sub-Direktorat Inkubasi Bisnis juga melakukan berbagai kegiatan crowdfunding dan mendatangkan venture capitalist untuk menanamkan sahamnya di startup yang dibina oleh DISTP UI.
Direktur DISTP UI Ahmad Gamal memaparkan, untuk mengajukan pendanaan inkubasi bisnis ke DISTP UI, pengusul dapat memberikan proposal bisnis yang akan diseleksi. Selanjutnya, dilakukan pendampingan untuk menentukan kategori inovasi bisnis mereka.
Jika masih berupa ide, dikatakan Gamal, proposal mereka tergolong problem solution fit (PSF). Namun, jika sudah memiliki prototype produk, mereka dapat mengajukan pendanaan pada skema product market fit (PMF).
“Apabila mereka sudah memiliki produk yang mapan dan siap untuk melegalkan usahanya, DISTP akan memfasilitasi pada skema scale up. Masa inkubasi dilakukan selama bisnis berjalan dan seluruh usaha rintisan akan diikutsertakan dalam program pendanaan dari eksternal UI,” papar Gamal.
Pertamina XScouts
Selain pendanaan internal, para inovator juga berkesempatan mengajukan pendanaan eksternal melalui program Pertamina XScouts atau Platform Open Innovation PT Pertamina Persero. Peserta mengajukan proposal melalui DISTP UI untuk selanjutnya diseleksi pada program tersebut.
Manager New Ventura Incubation dan PMO PT Pertamina Persero Luthfi Romadhon menuturkan, program Pertamina XScouts adalah kolaborasi Pertamina dengan usaha rintisan untuk mengakselerasi pertumbuhan kedua pihak melalui value creation program pada area yang difokuskan.
“Pertamina XScouts berfokus pada empat bidang yakni clean energy (NRE), electrification, petrochemical & derivatives (termasuk nonhidrokarbon), dan supporting technology (digital solution),” tutur Luthfi.
Dalam program XScouts, terdapat dua jalur inkubasi. Pertama, bisnis yang sudah memiliki traction (daya tarik) dapat langsung diajukan. Pertamina mencari usaha yang inovatif, baik dari teknologi maupun model bisnis, dan dapat tumbuh bersama Pertamina (partnership program).
Kedua, dapat mengajukan usulan melalui growth program—bagi startup yang ingin tumbuh bersama Pertamina setelah melalui program inkubasi.
Growth program dapat diikuti oleh bisnis yang masih membutuhkan validasi. “Yang terpenting, bisnis bukan soal kami bisa membuat apa. Namun, masalah apa yang ada di lapangan yang dapat diselesaikan dengan inovasi. Karena jika berangkat dari kami bisa membuat apa, bisnis hanya berpusat pada vendoring,” ujar Luthfi.
Bentuk kolaborasi antara Pertamina dan startup dapat berupa aplikasi teknologi hasil inovasi, kerja sama perluasan channel to market, access to expertise, dan kerja sama bisnis lainnya. Dengan menjadi salah satu mitra dalam program yang sudah diluncurkan sejak September 2021 ini, UI diharapkan mampu menghadirkan inovator-inovator unggul Indonesia yang mampu berkontribusi untuk negeri.