logo

Sains

Uji Coba Halau Asteroid, NASA Luncurkan Pesawat Ruang Angkasa DART

Uji Coba Halau Asteroid, NASA Luncurkan Pesawat Ruang Angkasa DART
Ilustrasi asteroid (istimewa)
Bunga NurSY, Sains25 November, 2021 10:27 WIB

Eduwara.com, BALIKPAPAN— Badan antariksa AS NASA telah meluncurkan pesawat ruang angkasa dalam misi menguji kemampuan untuk menyingkirkan asteroid dari jalur tabrakan dengan planet bumi yang berpotensi berbahaya.

Dilansir dari Voice of America, pesawat ruang angkasa Double Asteroid Redirection Test (DART) itu membutuhkan waktu 10 bulan unatuk mencapai asteroid Dimorphos sebelum menabraknya dengan kecepatan 24.000 kilometer per jam.

Dimorphos tidak menimbulkan bahaya bagi Bumi, tetapi misi ini memberi para ilmuwan cara untuk menguji konsep memindahkan objek yang berpotensi berbahaya cukup jauh dan cukup awal dari jalurnya sehingga objek itu terbang melewati Bumi.

Pesawat ruang angkasa DART seukuran mobil kecil dan membawa pesawat seukuran tas kerja yang akan dikerahkan sesaat sebelum tumbukan untuk merekam video acara tersebut. NASA mengatakan misi itu menelan biaya sekitar $330 juta.

NASA menggunakan jasa perusahaan SpaceX milik Elon Musk untuk meluncurkan DART di atas roket Falcon 9.

Planetary Defense Officer NASA Lindley Johnson mengatakan kunci untuk menghindari asteroid berbahaya adalah dengan mendeteksinya jauh-jauh hari sebelumnya dan bersiap untuk mengubah arahnya. "Kita tidak ingin berada dalam situasi di mana asteroid [sedang] menuju ke Bumi dan kemudian harus menguji kemampuan semacam ini," katanya.

Tim ilmuwan DART telah menentukan bahwa membanting proyektil seukuran mobil ke asteroid berukuran Dimorphos dengan kecepatan 15.000 mil per jam (24.000 kpj) akan berhasil.

Pesawat ruang angkasa DART, sebuah kotak berbentuk kubus dengan dua susunan surya persegi panjang, akan bertemu dengan pasangan Didymos-Dimorphos pada akhir September 2022.

Kamera yang dipasang pada penabrak dan pesawat ruang angkasa mini berukuran koper yang dilepaskan dari DART sekitar 10 hari sebelumnya akan merekam tabrakan tersebut.

Observasi dari teleskop dan radar yang berbasis di darat kemudian akan mengukur seberapa banyak orbit bulan di sekitar Didymos berubah.

Tim DART mengharapkan untuk mempersingkat jalur orbit sekitar 10 menit tetapi akan mempertimbangkan setidaknya 73 detik sebagai sebuah langkah sukses.

Read Next