Eduwara.com, MALANG—Program studi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggandeng PT Centra Proteina Prima (CP Prima) mengembangkan program unggulan budi daya udang untuk mencetak teknisi tambak udang yang mumpuni.

Rektor UMM Fauzan mengatakan kehadiran CP Prima telah memberikan informasi yang segar bagi mahasiswa maupun alumni, apalagi pihak kampus harus berperan aktif dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. 

"Maka penyiapan SDM [sumber daya manusia] yang mumpuni perlu diperhatikan. Oleh karenanya, Kampus Putih (UMM) menghadirkan Center of Excellence (CoE) atau program unggulan dalam rangka berkontribusi menyiapkan hal terkait," ujarnya, Rabu (6/4/2022).

• Tiga Faktor Ini Bisa Jadi Pemicu Terjebak Investasi Bodong
• Mahasiswa Vokasi UI Juara Lomba Cerdas Cermat Bidang Kesehatan
• Perusahaan Edutech LingoAce Usung Unsur Hiburan dalam Layanan English Live

Salah satu kelas unggulan yang sudah dibuka, yakni  Sekolah Udang. Dia berharap, kerja sama dengan CP Prima dapat menyediakan SDM dengan kualitas terbaik demi mewujudkan Indonesia yang sejahtera,

Firmansyah, Perwakilan tim dari PT CP Prima, mengatakan harga udang selama dua tahun belakangan normal.  Maka dari itu, tambak udang memiliki potensi keuntungan yang cukup besar di masa depan, apalagi bisnis udang selama pandemi dapat bertahan dengan sangat baik.

• Pertamina Foundation Buka Beasiswa Sobat Bumi, Ini Syaratnya
• Pembelajaran Berdiferensiasi Tingkatkan Potensi Siswa
• Terapkan Manajemen Waktu, Erika Sukses Lulus SNMPTN Unesa

Meski begitu, kata dia, ketersediaan sumber daya manusia dalam bidang ini dirasa kurang. Selama 20 tahun ini, CP Prima sudah melangsungkan pelatihan tambak dan perekrutan dengan target 350 teknisi mumpuni pada 2022. Kemudian bertambah menjadi 1.000 teknisi dalam tiga tahun ke depan.

Meski teknisi tambak udang banyak dibutuhkan, dia menilai, masih banyak orang yang beranggapan bahwa teknisi tambak tersebut hanyalah pekerjaan remeh. Padahal bidang tersebut memerlukan ketelatenan serta sikap tidak puas belajar. 

"Semoga saja target 1.000 teknisi bisa dipercepat dan dapat direalisasikan tahun ini.  Teknisi-teknisi tambak ini juga berpotensi untuk menjadi seorang entrepreneurship di bidang udang. Maka, saya kira kerja sama ini akan memberikan banyak manfaat bagi banyak pihak," tuturnya.