logo

Kampus

Unhas-CDU Australia Kerja Sama di Bidang Ilmu Kelautan dan Perikanan

Unhas-CDU Australia Kerja Sama di Bidang Ilmu Kelautan dan Perikanan
Unhas-CDU Australia Kerja Sama di Bidang Ilmu Kelautan dan Perikanan (Kemendikbudristek)
Bunga NurSY, Kampus31 Maret, 2022 15:12 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Kerja sama antara Charles Darwin University (CDU) Darwin, Australia dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar diyakini bakal membuka peluang lebih lebar bagi para mahasiswa di Indonesia timur untuk mendapatkan pendidikan berkualitas internasional.

Charles Darwin University (CDU) Darwin, Australia dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar sepakat menjalin kerja sama di bidang ilmu kelautan, perikanan dan keanekaragaman hayati.

Penandatanganan kesepakatan itu dilaksanakan secara hibrida, pada Selasa (29/03/2022). Kerja sama tersebut juga meliputi bidang ilmu manajemen kebencanaan, ilmu keperawatan, bisnis dan kesehatan tropis. 

Penandatanganan dari pihak CDU dilakukan oleh Vice-Chancellor CDU Scott Bowman, dan pihak Unhas diwakili Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan (Vice Rector for Research, Innovation and Pertnership) Unhas Mahatma Lanuru.

Scott Bowman mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan tetangga terpenting Australia dan CDU akan selalu memiliki ikatan yang kuat dengan universitas di Indonesia. 

“Kerja sama dengan Unhas memainkan peranan penting dalam memperkuat kolaborasi CDU dengan universitas di wilayah timur Indonesia dalam bidang pendidikan, pelatihan dan penelitian, di mana hal ini juga merupakan prioritas dalam strategi global CDU,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Kamis (31/03/2022).

Wakil Rektor Unhas Mahatma Lanuru, menyatakan gembira atas penandatanganan perjanjian kerja sama antara Unhas dan CDU. 

“Perjanjian ini mencakup aktivitas mobilitas dosen dan mahasiswa, kerja sama penelitian, kuliah tamu serta dual atau join degree. Ini tentu akan memberikan manfaat bagi kedua universitas dalam konteks internasionalisasi,” tutur Mahatma.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia Siswo Pramono mengaku gembira dan mendukung penuh dimulainya kerja sama antar kedua perguruan tinggi. 

“Unhas bisa menjadi pusat penghubung atau hub bagi CDU untuk bersama-sama dengan perguruan tinggi lain nantinya mengembangkan Indonesia Timur. Bagi mahasiswa-mahasiswa di Indonesia Timur, kehadiran CDU bernilai strategis. Mahasiswa bisa mendapatkan pendidikan berkualitas internasional,” tambahnya.

Diyakini Siswo, mahasiswa dan dosen Unhas juga akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk melakukan mobilitas internasional ke CDU. “Begitu pun sebaliknya, mahasiswa dan dosen CDU akan berkesempatan melakukan mobilitas internasional ke Unhas yang memiliki keunikan lokal. Hal ini sangat penting karena bisa memberikan pengalaman internasional bagi kedua pihak,” ujar Siswo.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib mengatakan bahwa dirinya selalu mendukung penuh setiap upaya yang dapat meningkatkan kerja sama antara universitas di Indonesia dan Australia. 

“Indonesia sangat luas dan memiliki banyak universitas. Kerja sama CDU dan Unhas tentu akan memberikan dampak bagi kemajuan di Indonesia Timur, khususnya dalam melahirkan sumber daya manusia unggul dan menghasilkan penelitian yang dapat membantu pembangunan di Sulawesi Selatan,” ujar Najib.

Kantor Atdikbud di Canberra, kata Najib, terus berupaya mendorong universitas-universitas di Indonesia Timur untuk bisa mengakselerasi peningkatan kualitas, dengan cara kolaborasi baik dengan universitas di dalam negeri maupun di luar negeri, khususnya Australia.

“Saat ini eranya kolaborasi. Meningkatkan kualitas juga bisa kita percepat dengan cara berkolaborasi. Kami mendukung semangat mobilitas internasional generasi muda dalam Kampus Merdeka yang didorong Kemendikbudristek guna mempercepat pembangunan SDM unggul,” tutup Najib.

 

Read Next