Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Solo mengadakan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Senin-Selasa (16-17/1/2023). Kegiatan yang mengangkat tema Gaya Hidup Berkelanjutan: Sampah Membawa Berkah itu diadakan di Monumen Pers, Kota Solo.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Sri Sayekti mengatakan gelaran tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari peningkatan kualitas pembelajaran. Sayekti menambahkan, Gelar Karya diikuti oleh kelas I, II, IV, dan V. Nantinya, hasil-hasil karya seperti olahan eco brick, eco print, dan lainnya akan tetap ditampilkan selama satu pekan di Monumen Pers. Hal tersebut bertujuan agar bisa dilihat oleh masyarakat yang mengunjungi tempat itu.
"Hal ini sejalan dengan SD Muhammadiyah 1 Ketelan yang menjadi Sekolah Penggerak angkatan 1. Di mana profilnya adalah sekolah yang memfokuskan pada kualitas pembelajaran yang diperoleh dari kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, projek P5, dan budaya sekolah," kata dia kepada Eduwara.com, Senin (16/1/2023) di sela-sela kegiatan.
Pelaksanaan, sambung dia, diselenggarakan di Monumen Pers dikarenakan sejalan dengan program Pemerintah Kota Solo yaitu mendekatkan museum kepada pelajar. Selain itu juga berkaitan dengan tema yang diangkat yakni Gaya Hidup Berkelanjutan.
Oleh karena itu, pihaknya memiliki kepentingan untuk mengedukasi masyarakat sekitar terkait pengelolaan sampah dengan baik, sehingga bencana-bencana yang muncul ke depannya bisa diminimalisir.
"Karena ke depannya kalau kita tidak memiliki konsep gaya hidup berkelanjutan maka akan hidup berdampingan dengan sampah. Alhasil, pasti akan banyak bencana seperti banjir dan sebagainya. Oleh karena itu, kami ingin mengedukasi ternyata sampah-sampah bisa dikelola untuk kehidupan yang lebih baik, nyaman, dan aman dari bencana," jelas dia.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menuturkan kegiatan tersebut menjadi cerminan bahwa sebenarnya kita semua tidak perlu khawatir terhadap anak-anak bangsa jika kegiatan seperti itu bisa disebarluaskan pada anak-anak SD yang lain.
"Belajar Merdeka memberikan inovasi dan kreativitas. Tidak hanya bagi guru, namun justru kepada anak-anak untuk bisa berkreativitas, menumbuhkan karya-karya yang mereka inginkan. Sepanjang ada koridornya baik dari sekolah maupun orang tua," ujar dia.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, juga bisa menjadi bekal anak-anak ke depannya menjadi enterpreneur yang justru bisa menampung tenaga kerja.
"Harapannya seperti itu, dengan dasar mental dan karakter mereka akan menjadi tunas-tunas bangsa Indonesia, khususnya Kota Solo," harap dia.
Menurut Teguh, pihak Muhammadiyah punya wewenang untuk mewadahi dan menyalurkan karya-karya yang telah dibuat oleh siswa melalui bidang ekonomi dan UMKM. Lebih lanjut, pelaksanaan Gelar Karya di Monumen Pers juga menjadi ajang edukasi masyakarat maupun anak-anak mengenai sejarah dan nilai-nilai pengetahuan yang ada di Monumen Pers. (K. Setia Widodo)