Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO—Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, melakukan peninjauan proses vaksinasi Covid-19 dosis pertama di SDN Mojosongo 5 dan SDN Mojosongo 6 Solo, Kamis (23/12/2021).
Gibran datang untuk memberikan dukungan moral kepada anak-anak yang melakukan vaksin. Selain itu dirinya juga membagikan buku gambar kepada seluruh siswa yang telah melakukan vaksinasi saat dirinya tiba di sekolahan itu.
Wali Kota Solo itu menerangkan proses vaksinasi Covid-19 untuk kelompok usia 6-11 tahun tidak dapat dilakukan dengan terburu-buru. "Kami tidak bisa menyelesaikan secepatnya, karena kemarin sebagian siswa sudah melakukan imunisasi pada program Bulan Bahasa Anak Sekolah (BIAS). Paling tidak dua atau tiga bulan baru selesai vaksinasi," kata Gibran kepada Eduwara.com selepas meninjau proses vaksinasi di SDN Mojosongo 5 Solo, Kamis (23/12/2021).
Gibran akan tetap berupaya proses vaksinasi usia 6-11 tahun akan mencapai target. Pemerintah Solo menargetkan dapat menyuntikan vaksin kepada 3.000 anak per hari. Sedangkan target keseluruhan mencapai 57.000 orang.
"Persediaan vaksin di Kota Solo aman. Semuanya sudah dipersiapkan dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Tapi sekali lagi, tidak dapat diselesaikan secepatnya," ungkap putra sulung Presiden Jokowi itu.
Di sela-sela peninjauannya, Gibran memberikan sejumlah hadiah kepada anak-anak yang telah divaksin dan bisa menjawab pertanyaan yang diberikan. Hal tersebut untuk memberikan semangat kepada mereka.
Seorang siswa bahkan mendapatkan sebuah sepeda setelah berhasil menjawab pertanyaan dari seorang pembawa acara yang berdandan seperti tokoh wayang Bagong. Sementara itu, siswa lain banyak yang mendapatkan tas sekolah dan sepatu roda setelah dapat menjawab pertanyaan dari Gibran dan pembawa acara.
Kepala Sekolah SDN Mojosongo 5, Rima Harti menungkapkan dirinya senang dengan kedatangan Walikota Solo itu. Hal tersebut dapat menjadi suntikan moral kepada anak-anak yang menjalani vaksinasi.
"Puji syukur, anak-anak senang dengan kehadiran Pak Wali Kota. Itu akan menjadi pengalaman yang luar biasa untuk siswa. Antusiasme anak-anak menjadi tinggi," tutur Rima.
Rima juga merasa bangga karena merasa diperhatikan oleh Gibran. Walaupun lelah karena mengurus proses vaksinasi, dan serba mendadak. Tapi pihakya senang dan anak-anak juga merasa seperti diperhatikan bapaknya. (M Diky Praditia)