Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA -- Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sumaryanto mengingatkan para wisudawan harus menguasai keterampilan abad 21, yaitu communication, collaboration, creativity dan critical thinking. Penguasaan keterampilan tersebut akan sangat membantu para wisudawan berkembang di masyarakat.
Hal itu dikatakan Sumaryanto pada upacara wisuda UNY periode November yang digelar secara daring, Sabtu (27/11/2021).
Upacara wisuda UNY ini diikuti 1.490 orang, terdiri dari 13 orang Program Doktor, 299 orang Program Magister, 1.024 orang Program Sarjana, dan 154 orang Program Diploma. Sebanyak 853 orang di antaranya menyandang predikat cumlaude.
“Sebagai lulusan di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat ini, para wisudawan juga wajib memiliki kemampuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang menjadi ciri dunia kerja di era digital atau abad 21,” katanya.
Penguasaan keterampilan tersebut, lanjut Sumaryanto, juga akan menjadikan para wisudawan lebih kuat dan maju dalam berbagai hal sehingga mampu berkompetisi dalam persaingan global yang semakin kompetitif.
Selain keterampilan tersebut, Sumaryanto juga mengingatkan para wisudawan untuk memperkuat diri melalui penguasaan kompetensi lain di luar kompetensi utama yang merupakan kemampuan tambahan terkait potensi dimiliki.
Kepada para lulusan UNY yang dipersiapkan untuk menjadi calon guru, Sumaryanto mengingatkan bahwa mereka telah memiliki empat kompetensi yang diamanatkan dalam undang-undang guru dan dosen, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
“Secara kualifikasi akademik, Anda telah memenuhi persyaratan untuk menjadi guru/tenaga kependidikan, yang ditambah dengan empat kompetensi tersebut Anda akan menjadi guru/tenaga kependidikan profesional,” katanya.
Melalui Program Profesi Guru (PPG) yang diselenggarakan UNY, baik pra maupun dalam jabatan, lanjut Sumaryanto, akan memberikan penambahan sejumlah kompetensi sehingga peserta berhak mendapatkan sertifikat pendidik. Peserta juga dapat meningkatkan kualifikasi akademik dengan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Sedangkan kepada para wisudawan dari program studi non-kependidikan, Sumaryanto mengingatkan untuk memiliki kemampuan adaptif dan fleksibilitas di dunia kerja.
“Pekerja yang mempunyai kemampuan adaptif dan fleksibel cenderung akan mempunyai tingkat well being yang lebih baik,” katanya.
Pada wisuda tersebut, UNY berhasil meluluskan 252 sarjana penerima program Bidikmisi. Lulusan tercepat jenjang S1 adalah Fauzi Noor Aryadhi dari Prodi PGSD Pendidikan Jasmani dengan waktu studi 3 tahun 5 bulan, sedangkan di jenjang D3 tercatat Rikki Ar Rochim dari Prodi D3 Teknik Otomotif yang menempuh studi 2 tahun 5 bulan.
Lulusan termuda di jenjang S1 adalah Wulan Suci Rahmawati dari Prodi Pendidikan Pendidikan Bahasa Jerman dalam usia 20 tahun 9 bulan dan jenjang D3 adalah Ilham Risky Mabrur dari Prodi D3 Manajemen Pemasaran dalam usia 20 tahun 1 bulan
Indeks prestasi tertinggi lulusan jenjang S1 diraih Putri Raihana Aulia dari Prodi Akuntansi dengan IPK 3,91, sedangkan di jenjang D3 diraih Putri Reza Damayanti dari Prodi D3 Administrasi Perkantoran dengan IPK 3,83.