logo

Sekolah Kita

Siswa SMA/SMK Adu Inovasi Digital di Jatim AI Summit

Siswa SMA/SMK Adu Inovasi Digital di Jatim AI Summit
Afif Sauqil Arifin, salah satu peserta dari SMKN 2 Surabaya ((halojatim.com))
Redaksi, Sekolah Kita21 November, 2021 21:45 WIB

Eduwara.com, SURABABAYA – Indonesia menjadi salah satu negara dengan peringkat tertinggi di ASEAN dalam adopsi Artificial Intelligence (AI), diikuti Thailand di peringkat ke-2. Tingkat adopsi AI di Indonesia bahkan sudah mencapai 24,6 persen sehingga diproyeksikan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.

Hal itu dikatakan Antony Simon dari Sustainable Living Lab (SL2) Indonesia dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/11/2021).

“Ke depan, akan ada banyak demand dari sisi industri untuk SDM yang memiliki kompetensi AI,” katanya.

Hal inilah yang menjadi alasan Intel dan SL2 Indonesia untuk memperkenalkan AI dengan gencar kepada para pelajar di Surabaya, Medan dan Yogyakarta, melalui program Prakarsa Muda.

Prakarsa Muda adalah sebuah program kesiapan digital dan inovasi komunitas berbasis AI. Di Surabaya, Prakarsa Muda digelar dengan mengandeng Junior Chamber International (JCI) East Java dan Indonesia AI Society (IAIS) Jatim.

“Prakarsa Muda ditujukan kepada siswa-siswi berumur 14 - 19 tahun selama rentang waktu 6 bulan. Melalui program ini, para siswa akan mendapatkan beasiswa pelatihan AI dengan kurikulum Intel,” jelasnya.

Program diawali dengan pelatihan Intel AI For Future Workspace kepada para siswa, kemudian diakhiri dengan pengembangan Capstone Project solusi AI. Pelatihan ini tidak hanya memberikan para siswa keterampilan teknis, namun juga keterampilan sosial dalam berempati dan memahami akar permasalahan.

“Kunci utama yang dibutuhkan dalam menghasilkan suatu inovasi AI bukan hanya tentang penguasaan teknologi semata, melainkan juga sensitifitas terhadap permasalahan yang sedang terjadi dan berkembang di masyarakat,” paparnya.

Sedangkan Jatim AI Summit, lanjut Antony, diselenggarakan sebagai showcase event untuk mengapresiasi hasil karya para siswa yang akan menampilkan final project, yang telah dikembangkan oleh para peserta Prakarsa Muda di Surabaya.

Suharyono, selaku Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Surabaya, menyambut baik gelaran Prakarsa Muda karena para siswa dibimbing untuk mengembangkan final project berbasis AI secara berkelompok, untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial.

“Semangat buat anak-anak, untuk meningkatkan minat pembelajaran AI pada generasi muda dan mendorong pengembangan inovasi serta adopsi AI oleh masyarakat dan pemerintah, agar nantinya dapat dimanfaatkan untuk membenahi permasalahan yang ada di Kota Surabaya,” katanya.

Jatim AI Summit diikuti 16 sekolah, 105 peserta dan 18 project. Masing-masing wakil sekolah mempresentasikan hasil karyanya. 

Salah satu peserta adalah Mriksohoax dari SMKN 1 Surabaya. Dalam presentasinya, Steven Alexander memaparkan bahwa akurasi dari machine learning cukup tinggi, yaitu 90 persen.

“Dari berita yang kita copy paste ke dalam sistem itu, dapat diketahui apakah berita tersebut hoax atau tidak,” jelasnya.

 

Tulisan ini telah ditayangkan di halojatim.com oleh Asih pada Sabtu, 20 November 2021.

Read Next