Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencanangkan target mencapai nol kasus pelecehan seksual dan pencabulan terhadap anak-anak sekolah pada tahun 2026. Tekad ini diperkuat melalui pembinaan masif kepada ribuan pendidik dan tenaga kependidikan untuk mencegah perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul, Nugroho Eko Setyanto, mengatakan pembinaan ini merupakan sarana penting untuk memperkuat peran pendidik dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa.
"Kita tidak ingin anak-anak, pelajar kita mengalami kekerasan dan perundungan di sekolah. Kita ingin mereka belajar dengan tenang, nyaman, dan menyenangkan," kata Nugroho Eko Setyanto dilansir Senin (13/10/2025).
Target ini muncul sebagai respons terhadap kasus pelecehan seksual yang melibatkan oknum pendidik di Bantul pada tahun 2024 dan 2025. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih tegas menyatakan tidak akan ada toleransi bagi pelaku.
"Tidak ada lagi peringatan pertama, kedua dan ketiga. Itu tidak perlu, langsung kita berhentikan," tegas Halim.
Nilai Satria
Halim mengungkapkan keprihatinannya atas kasus yang terjadi, mengingat besarnya kepercayaan wali murid kepada guru. Hal ini menggambarkan bagaimana percayanya wali murid kepada seorang guru di sekolah. Kepercayaannya sudah penuh, sehingga kepercayaan ini jangan sampai dikhianati.
Kegiatan pembinaan yang diikuti oleh ribuan pendidik dari jenjang SD/MI dan SMP/MTs pada Sabtu (11/10/2025) di Stadion Sultan Agung ini bertujuan untuk meminimalkan kasus kekerasan. Selain itu, dalam pembinaan tersebut juga disosialisasikan Senam Anak Indonesia Hebat yang mendukung tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, program dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Bupati juga mengajak para pendidik untuk menanamkan nilai-nilai satria kepada peserta didik. Hal ini bertujuan agar siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual. Dengan demikian, diharapkan terbentuk lingkungan belajar yang aman dan ramah anak, bebas dari segala bentuk kekerasan.
Komitmen Pemkab Bantul ini sejalan dengan upayanya mewujudkan Bantul sebagai Kabupaten Layak Anak. Pada tahun 2025, Bantul menerima penghargaan kategori utama dalam program ini, dan menargetkan predikat paripurna pada tahun 2026.