Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA - Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia (PSPA UII) Yogyakarta berhasil meraih akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes).
Keberhasilan ini dibarengi dengan pengambilan sumpah 71 mahasiswa menjadi apoteker baru pada Selasa (21/3/2023) di Auditorium Prof KH Abdulkahar Mudzakkir.
Ketua PSPA UII Farida Hayati mengaku bangga dan gembira karena periode sumpah kali ini berbarengan dengan raihan predikat akreditasi Unggul yang diperoleh dan kelulusan Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) yang tinggi pada periode terakhir.
"Ini menjadi bukti dari keseriusan dan komitmen PSPA UII terus menyiapkan lulusannya melalui proses pembelajaran dengan metode Case Based Learning (CBL) dan praktik kerja di instansi rumah sakit, apotek, PBF, puskesmas, industri, dan pemerintahan," jelasnya.
Menurut Farida, metode pembelajaran yang digunakan selain memperkuat keilmuan juga mengasah soft skill yang dibutuhkan dalam menghadapi persaingan dunia kerja.
PSPA UII berkomitmen menghasilkan lulusan yang berkualitas dengan kemampuan akademik yang kompeten, serta soft skill yang mendukung untuk berkiprah di bidang kefarmasian.
Farida juga mengatakan PSPA UUI telah menerapkan kurikulum baru pada 2022 sehingga proses pembelajaran semakin didominasi praktik yang dilengkapi dengan penyelesaian kasus riil kefarmasian.
"Keunggulan kurikulum PSPA UII adalah di bidang Promosi Kesehatan serta adanya Interprofessional Education (IPE) dalam proses pembelajaran," terangnya.
Memanfaatkan Peluang
Kolaborasi antar tenaga kesehatan juga terus dipupuk sejak masa pembelajaran melalui IPE. Saat ini untuk pelaksanaan IPE, PSPA telah menggandeng Fakultas Kedokteran UII dan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta sebagai mitra
Dari 71 lulusan, terdapat 21 orang mahasiswa lulus dengan predikat cumlaude. Dua lulusan terbaik yakni Era Ayuk Adistia dan Novita Ayu Wardhany mendapatkan apresiasi berupa pin emas dan CDC Award. Pin emas merupakan bentuk apresiasi dari UII atas prestasi yang telah dicapai.
"Sedangkan CDC Award berupa trofi dan hadiah sebesar Rp 1,5 juta dari PT Catur Dakwah Crane Farmasi, salah satu mitra PSPA UII yang peduli terhadap bidang pendidikan apoteker," ujarnya.
Selain itu, PSPA UII juga memberikan penghargaan kepada peraih nilai UKAI tertinggi yang pada periode ini diraih oleh Era Ayuk Adistia, dengan capaian nilai 90,50.
Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII Jaka Nugraha, menyatakan dampak pandemi, permintaan sektor kesehatan yang meliputi vitamin, suplemen, dan obat peningkat kekebalan tubuh mengalami peningkatan.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan hingga tahun 2021 terdapat 241 industri pembuatan obat-obatan, 17 bahan baku obat-obatan, 132 obat-obatan tradisional, dan 18 industri ekstraksi produk alami.
"Ekspor produk farmasi hingga saat ini telah tersebar di beberapa negara, di antaranya Belanda, Inggris, Polandia, Amerika Serikat, dan sebagian besar negara-negara ASEAN," terangnya.
Jaka berharap apoteker baru UII harus bisa memanfaatkan peluang-peluang yang tersedia dengan lebih adaptif dan inovatif.