logo

Sekolah Kita

Terapkan Hybrid Learning, 72 Persen Siswa SMAN 1 Tambun Selatan Diterima di PTN

Terapkan Hybrid Learning, 72 Persen Siswa SMAN 1 Tambun Selatan Diterima di PTN
Analis Kebijakan Ahli Madya, Koordinator Bidang Peserta Didik Direktorat SMA Ditjen Dikdasmen Kemdikbudristek Juandanilsyah (tampak pada layar tayang) bersama Kepala SMAN 1 Tambun Selatan Rahmat Kusnadi dan Business Strategy and Growth Senior Manager Quipper Indonesia Ruth Ayu Hapsari dalam Media Briefing yang digelar Quipper di Jakarta, Rabu (24/11/2021) ((EDUWARA/Bhakti Hariani))
Redaksi, Sekolah Kita25 November, 2021 01:22 WIB

https://www.smantas.sch.idEduwara.com, BEKASI – SMA Negeri 1 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat menerapkan hybrid learning sebagai implementasi pembelajaran di sekolah dalam Proses Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Hybrid learning adalah model pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran online dan tatap muka untuk menghindari learning lost

Kepala SMAN 1 Tambun Selatan Rahmat Kusnadi mengatakan, ketika PTMT diberlakukan, sekolah sudah menyiapkan perangkat IT para guru. Para guru juga mendapatkan pelatihan IT terlebih dahulu. 

“Satu kelas hanya 36 orang. Mereka bergiliran masuk tatap muka. Dibatasi 50 persen saja,” papar Rahmat dalam Media Briefing yang digelar oleh Quipper di Artotel Thamrin, Jakarta, Rabu (24/11/2021).  

Diungkapkan Rahmat, SMAN 1 Tambun Selatan sudah satu tahun terakhir menggunakan Quipper yang dapat mendukung implementasi hybrid learning. Dengan menggunakan Quipper, siswa dan guru dapat terlibat lebih mendalam. 

Guru dapat memantau kehadiran siswa, menyediakan materi pembelajaran dan siswa dapat mengakses aneka konten video pembelajaran. 

“Tahun ini, persentase siswa kami diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebanyak 72 persen. Malah meningkat jauh di masa pandemi ini. Sebelum pandemi juga sudah cukup baik yakni di kisaran 58 persen. Kebanyakan siswa kami diterima di PTN bergengsi seperti UI, UGM, ITB,” tutur Rahmat. 

Business Strategy and Growth Senior Manager Quipper Indonesia Ruth Ayu Hapsari mengatakan, selama masa pandemi sekolah dapat mengimplementasikan model hybrid learning sebagai solusi untuk menunjang kegiatan PTM secara optimal. 

“Kami optimis bahwa ada kemungkinan pembelajaran campuran atau hybrid learning tidak hanya relevan pada saat PTM terbatas berlangsung, tapi bisa akan menjadi bagian dari ekosistem pendidikan di masa yang akan datang. Hanya perlu ditekankan bahwa solusi dan teknologi yang digunakan adalah tepat sehingga kebutuhan guru dan siswa dapat terus terpenuhi,” tutur Ayu. 

Dipaparkan Ayu, implementasi hybrid learning dapat didukung oleh platform yang terintegrasi, mudah digunakan, serta bisa disesuaikan dengan kebutuhan baik untuk siswa maupun guru. Melalui layanan Quipper Video dan Quipper School Premium (QSP), siswa dan guru dapat menggunakan berbagai fitur yang memberikan kenyamanan dan kemudahan belajar. Bhakti 

Read Next