Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Melalui program sekolah vokasinya, Universitas Gadjah Mada (SV UGM) atas persetujuan Senat Akademi tahun ini telah menutup 15 program studi (prodi) Diploma Tiga. Sebagai gantinya, 21 prodi Sarjana Terapan telah dilahirkan dan kesemuanya sudah terakreditasi.
Perubahan skema ini, menurut Dekan Sekolah Vokasi UGM Agus Maryono, merupakan upaya untuk menghasilkan lulusan vokasi yang memiliki keunggulan pada bidang ilmu terapan, kompeten dan memiliki keterampilan yang siap kerja.
Dalam Puncak Dies Natalis ke-13 Sekolah Vokasi UGM, Kamis (26/10/2022), Agus menyatakan hasil tracer study yang dilakukan oleh sekolah Vokasi UGM selama tiga tahun terakhir menunjukkan semakin banyak alumni yang memiliki berwirausaha dan bekerja seiring dengan pembentukan prodi D4 dan penutupan prodi D3.
"Jumlah alumni yang melanjutkan studi juga berangsur menurun," katanya.
Dari sisi lulusan sarjana terapan, Agus menyebutkan pada 2022 ini, jumlah alumni yang mencari kerja hanya tersisa 8,15 persen. Adapun masa tinggi untuk mendapatkan pekerjaan pertama bagi lulusan SV UGM juga berangsur menurun.
"Rata-rata masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan hanya 4 bulan," jelasnya.
Dari temuan di lapangan inilah, lanjut Agus, lulusan SV UGM semakin cepat terserap di dunia kerja meskipun rata-rata mendapatkan kerja masih dalam waktu empat bulan. Namun masa tunggu lulusan didominasi pada satu bulan pertama sudah mendapatkan pekerjaan.
Tercatat mulai 2019, sekolah vokasi UGM mengalihkan program Diploma Tiga menjadi prodi Sarjana Terapan atau Diploma Empat.
Di tahun ini, Sekolah Vokasi UGM sudah memproses penutupan 15 prodi dan telah disahkan Senat Akademik.
"Saat ini terdapat 11 mahasiswa yang masih aktif di D3. Sedangkan jumlah mahasiswa aktif sarjana terapan atau diploma empat berjumlah 5.231 mahasiswa," papar Agus Maryono.
Rektor UGM Ova Emilia berharap lulusan sekolah vokasi UGM mampu menghasilkan SDM profesional dalam mendukung pembangunan bangsa.
"Era globalisasi dengan kemajuan teknologi telah membuka peluang kerja baru namun juga meningkatkan persaingan kerja lebih kompetitif dengan kualifikasi sdm dan dengan daya saing yang tinggi," ungkapnya.
UGM sendiri berkomitmen untuk menyiapkan SDM berkualitas serta memiliki strategi yang optimal untuk menyiapkan lulusan yang unggul dan terampil dalam bidangnya dengan nilai tawar yang tinggi di tingkat persaingan global.