logo

Kampus

UMM gandeng OS Selnajaya Dirikan Pusat Pelatihan SDM Siap Kerja ke Jepang

UMM gandeng OS Selnajaya Dirikan Pusat Pelatihan SDM Siap Kerja ke Jepang
Fauzan (kanan tiga dari belakang) berfoto bersama pelatih dan peserta Pusat Pelatihan SDM Calon Tenaga Kerja ke Jepang, di Malang, Rabu (18/5/2022). (EDUWARA/Istimewa)
Redaksi, Kampus19 Mei, 2022 21:57 WIB

Eduwara.com, MALANG — Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggandeng OS Selnajaya mendirikan Pusat Pelatihan SDM siap kerja ke luar negeri dengan tujuan negara penempat Jepang.

Rektor UMM, Fauzan mengatakan program ini menjadi langkah UMM untuk memberikan fasilitas bagi mereka yang ingin bekerja di luar negeri, khususnya Jepang. Ke depan, akan ada banyak negara tujuan lain yang bisa dipilih.

"Sampai saat ini, ada dua gelombang yang sudah mengikuti rentetan pelatihan. Adapun materi yang diberikan yakni pelatihan bahasa hingga training kecakapan skill pada masing-masing bidang," tuturnya, Kamis (19/5/2022).

Fauzan menambahkan, saat ini, UMM sudah mulai membangun fasilitas beragam kegiatan training yang berlokasi di Karangploso, Kabupaten Malang. Berbagai pihak juga sudah digandeng untuk merealisasikan program-program menarik lainnya. 

"Mudah-mudahan inovasi-inovasi seperti ini bisa terus berkembang dan mampu menjadi model untuk yang lain. Saya juga berpesan agar teman-teman peserta bisa memberi kesan baik ketika nanti bekerja di Jepang. Karena orang baik itu akan selalu dicintai dan dirindukan," ucapnya.

Direktur Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM, Tulus Winarsunu, menerangkan program ini berupaya untuk memberikan informasi terkait skema-skema pekerjaan yang dibutuhkan di Jepang. Selain itu, juga memfasilitasi lulusan SMK, SMA, dan perguruan tinggi untuk mendapatkan akses pelatihan yang nantinya berujung pada penempatan kerja.

Ada dua skill utama yang diberikan kepada para peserta selama 6-12 bulan proses pelatihan, yakni kemampuan bahasa Jepang yang akan mendukung proses penerimaan kerja. Kemudian,  skill pekerjaan di masing-masing bidang. Setelah itu mereka diharuskan untuk mengikuti ujian sebagai persyaratan bekerja di Jepang.

"Program training hasil kerja sama dengan OS Selnajaya ini juga membantu mengatur jadwal wawancara antara peserta dan user untuk memastikan penempatan kerja. Begitupun dengan penyiapan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk bisa berkarya dan bekerja di luar negeri. Jadi setiap orang bisa mendaftar menjadi salah satu peserta agar bisa diberangkatkan ke Jepang," tambahnya usai pembukaan training gelombang dua, Rabu (18/5/2022).

Lima Skema Pekerjaan

Sampai saat ini, ada lima skema pekerjaan yang sudah disusun. Di antaranya kaigo atau caregiver, produksi makanan dan minuman, building cleaning, perikanan dan budidaya serta pertanian. Para peserta training bisa memilih salah satun selama persyaratan yang diberikan bisa terpenuhi dengan baik.

Global Strategy OS Selnajaya, Reza Ramadhan, menuturkan pada gelombang pertama Januari lalu ada 17 orang yang sudah bergabung. Adapun angkatan tersebut dikhususkan untuk mereka yang ingin berkarir di bidang caregiver. Sedang pada gelombang dua, ada 25 peserta yang terbagi menjadi lima bidang pekerjaan sehingga total ada sekitar 42 orang.

Reza meyakinkan, fasilitas yang disediakan oleh Training Center UMM-OS Selnajaya juga mumpuni, mulai dari penginapan asrama selama pelatihan, air dan listrik, buku-buku, dan juga materi dari para guru serta tutor yang ada. Adapun penghasilan yang nanti bisa diterima mencapai Rp 13-15 juta tiap bulan dengan kontrak selama lima tahun.

"Kalau kaigo atau caregiver memang pelatihannya cukup lama ya karena kan hubungannya lebih banyak dengan manusia, khususnya terkait bahasa. Apalagi yang dirawat adalah para lansia," katanya.

Untuk bidang lain, kata dia, relatif tidak perlu berinteraksi dengan orang banyak. Untuk biaya, ada dana talangan yang bisa dimanfaatkan oleh para calon peserta. Nantinya, mereka bisa mengangsur biaya pelatihan saat sudah bekerja sehingga memudahkan calon pekerja.

Para peserta akan melalui beberapa tahapan hingga nanti bisa berkarya di Jepang. Diawali dengan pelatihan, kemudian ujian bahasa serta skill, proses wawancara hingga keberangkatan menuju lokasi. UMM dan OS Selnajaya akan mengarahkan dan memfasilitasi di setiap proses tersebut.

Reza menilai tidak ada kendala yang berarti selama proses pelatihan. Hanya saja pihaknya perlu menjaga motivasi para peserta. Apalagi materi yang diberikan sangat padat, model belajar tiap orang yang berbeda, serta waktu untuk beradaptasi. 

Menurut dia, peluang yang tersedia cukup besar. Apalagi melihat kebutuhan sumber daya manusia (SDM) lima bidang pekerjaan di Jepang yang cukup banyak.

"Tentu kami berharap program UMM-Selnajaya ini bisa turut membantu lulusan SMA, SMK, dan perguruan tinggi dalam membangun karir yang bagus di luar negeri," ucapnya.

Tags:UMM

Read Next