Eduwara.com, SURABAYA—Vaksin merah putih besutan kolaborasi riset antara Universitas Airlangga dengan PT Biotis Pharmaceuticals kini memasuki tahap uji klinis fase 1 setelah berhasil melalui uji pra klinik 1 dan 2 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebanyak 90 relawan menerima Vaksin Merah Putih pada Uji Klinis Fase 1 ini. Relawan tersebut telah lolos syarat administratif dengan rentang usia antara 18 sampai 60 tahun dan belum mendapatkan vaksin dosis pertama.

Vaksin ini berbasis pada virus yang dilemahkan, hampir sama seperti Sinovac. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turut mendukung melalui fasilitasi riset dan inovasi, yaitu pada pengujian produk inovasi kesehatan mulai dari alat kesehatan hingga vaksin.

“Adanya uji klinis ini dapat membuktikan bahwa vaksin Merah Putih ini proven secara ilmiah, tidak diragukan kebenaranya, dan proven secara regulasi. Dengan begitu masyarakat akan merasa aman menggunakan vaksin ini,” ujar Agus Haryono, Plt. Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, saat menghadiri Pencanangan Uji Klinis Fase 1 Vaksin Merah Putih, seperti dikutip dari situs resmi BRIN pada Rabu (9/2/2022).

• Dapat Beasiswa Kuliah di Turki, Mahasiswa UMM Bagi Kiatnya
• Pers Jadi Pilar Tingkatkan Kualitas Pendidikan
• Dukung Pembelajaran Daring, Sharp Luncurkan Headphone

RSUD Dr Soetomo merupakan rumah sakit yang akan berperan dalam uji klinis Vaksin Merah Putih. Uji klinis ini akan dilakukan sebanyak 3 fase. 

“Jika fase pertama mendapatkan hasil yang baik, maka akan dilanjutkan dengan fase kedua yang akan melibatkan 400 orang relawan, kemudian fase ketiga akan melibatkan 5000 orang relawan,” ungkap Direktur RSUD Dr.Soetomo Joni Wahyudi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak semua pihak turut mendukung agar proses uji klinis dapat berhasil dan sukses. 

Khofifah menambahkan, perlu dilakukan screening kembali untuk menggerakkan relawan dari berbagai kalangan masyarakat yang belum divaksin khususnya di Jawa Timur. Selain itu, penyebaran informasi terkait update Vaksin Merah Putih perlu digalakkan di berbagai negara di dunia.

• Mainkan ROL, Teater Depan Dekatkan Bahasa Jawa kepada Generasi Muda
• Seleksi Mahasiswa Baru Vokasi ITS Tahun Ini Diselenggarakan Terpisah
• Kasus Covid-19 Menanjak, Wali Murid di Depok & Jakarta Pilih Pembelajaran Jarak Jauh

Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih mengatakan vaksin Merah Putih telah menjadi harapan masyarakat Indonesia. “Apalagi Vaksin Merah Putih telah mendapatkan sertifikasi Halal sejak tanggal 7 Februari 2022 sampai 6 Februari 2026. Adanya sertifikasi halal ini, diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan vaksinasi,” tuturnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa vaksin ini akan dimanfaatkan untuk anak-anak terutama usia 3—6 tahun, karena mereka masih belum tervaksinasi.

“Selain itu, sesuai arahan Bapak Presiden, Vaksin Merah Putih ini juga bisa dijadikan donasi dari pemerintah Republik Indonesia ke negara-negara lain yang membutuhkan vaksin halal, contohnya di Afrika,” ujar Budi. Untuk itu, Budi Gunadi mengingatkan untuk perlu dilakukan secepat mungkin registrasi ke WHO agar dapat dipastikan levelnya di tingkat Internasional.