Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Melalui event ‘Hoshizora Education Day’, Sabtu (18/5/2024), Hoshizora Foundation menandai kehadirannya selama 18 tahun dalam memberikan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak di seluruh Indonesia. Mengambil tema ‘Berani Bermimpi’, Hoshizora Foundation merefleksikan kembali perjalanannya di dunia pendidikan.
Bertempat di Kampoeng Mataraman Yogyakarta, Executive Director Hoshizora Foundation Yudi Anwar menyebut pihaknya banyak mengambil pelajaran dari pengalaman 18 tahun berupaya memberikan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak di seluruh Indonesia.
“Tema ini terinspirasi dari tiga nilai utama yang selalu kami tanamkan kepada Adik Bintang, adik asuh di Hoshizora Foundation, yaitu dream big, resilience, dan care for others. Kami percaya, untuk bisa mengantarkan anak-anak Indonesia pada mimpi yang besar, kita harus mau ‘berani bermimpi’,” ujar Yudi Anwar dalam rilis yang diterima Eduwara.com, Minggu (19/5/2024).
Menurut Yudi, dari tekad dan semangat yang kuat, kini Hoshizora Foundation berhasil mengembangkan ekosistem pendidikan yang saling mendukung antara orang tua, guru dan para stakeholder.
Saat ini, Hoshizora Foundation telah berhasil membantu pendidikan lebih dari 3.200 anak Indonesia dan meluluskan lebih dari 1.300 Adik Bintang di jenjang SMK.
Selain memberikan dukungan dalam bentuk biaya pendidikan, Hoshizora juga mengadakan berbagai macam program pengembangan kapasitas untuk membantu Adik Bintang memaksimalkan potensi yang ada di dalam dirinya.
Beberapa program yang hingga saat ini konsisten dijalankan meliputi Beasiswa Mimpi Anak Negeri (BMAN) yang ditujukan untuk siswa/siswi jenjang SD hingga SMA, dan beasiswa jenjang universitas, yaitu Glow and Lovely Bintang Beasiswa.
“Ini merupakan program yang ditujukan untuk perempuan lulusan SMA/SMK/MA/sederajat di Indonesia tiga tahun terakhir yang memenuhi persyaratan untuk mendaftar seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri 2024,” paparnya.
Diskusi Pendidikan
Dalam perayaan 18 tahun, di tempat yang sama, Hoshizora Foundation juga mengadakan diskusi ‘Pendidikan Adil dan Merata: Sampai Mana?” bersama tiga pembicara, yaitu Dyah Tri Palupi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Muhamad Nur Chozin dari Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan UGM, dan Sanuri Amdali dari Program Manager Hoshizora Foundation.
Terbagi dalam tiga sesi, diskusi ini diikuti para pegiat pendidikan, mulai dari aktivis, guru, dosen, hingga berbagai organisasi dan komunitas yang berfokus di bidang pendidikan dan anak.
Acara yang ketiga adalah pertunjukan teater dari para Adik Bintang. Teater ini dibentuk pada tahun 2023 dengan nama “Teater Bintang”. Melalui pertunjukan teater ini, adik-adik asuh Hoshizora Foundation yang memiliki bakat kesenian, utamanya di bidang akting dan teater, dilatih untuk berani tampil di atas panggung. Mereka menampilkan cerita berjudul “Aku Ingin Bernyanyi”.
Kemudian, ada Seminar Youth Talks, seminar yang ditujukan untuk para anak muda (utamanya Gen Z) dengan tema “Dreamin’ Between Burnout, Hustle Culture, Toxic Positivity”. Seminar menghadirkan pemateri Armando Y Radityawan, seorang HR Consultant yang sudah 7 tahun berpengalaman menggeluti bidang human resources.