logo

Sekolah Kita

40 Ribu Guru MTs Ikuti Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka

40 Ribu Guru MTs Ikuti Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka
Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama, M. Isom. (EDUWARA/Dok. Kemenag)
Redaksi, Sekolah Kita31 Januari, 2023 21:50 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Transformasi digital memungkinkan sebuah even bisa diikuti oleh puluhan ribu peserta secara serentak. Hal itu salah satunya terjadi pada Sosialisasi dan Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada Madrasah tahun 2023.

Bimtek digelarlaksanakan oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama secara daring. Lebih dari 40 ribu guru MTs mengikutinya.

“Ini sudah memasuki hari kedua Bimtek. Total yang mengisi daftar hadir mencapai 40.889 peserta dari seluruh MTs se-Indonesia,” terang Direktur KSKK Madrasah, M Isom seperti dilansir Eduwara.com, Selasa (31/1/2023) dari laman Kemenag.

Kegiatan Sosialisasi dan Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah jenjang MTs dilaksanakan tiga hari sejak 30 Januari sampai 1 Februari 2023. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber berpengalaman dari praktisi pendidikan di madrasah.

Materi Sosialiasi dan Bimtek meliputi Pengantar IKM, Kebijakan IKM pada MTs, Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM), Pembelajaran (CP, TP, ATP dan Modul Ajar), Asesmen atau Penilaian, Praktik Baik P5 PPRA dan Ppendaftaran IKM melalui PDUM.

“Sosialisasi dan Bimtek IKM ini sebagai ikhtiar memberikan pengayaan wawasan dan keterampilan terhadap proses pembelajaran guru madrasah, terutama pada Kurikulum Merdeka yang menjadi salah satu program pemerintah dalam bidang pendidikan,” ujar Isom.

Madrasah, sambung dia, dengan berbagai macam diversifikasi atau keragaman adalah kenyataan yang unik dan membutuhkan guru dengan bekal pengetahuan konten dan keterampilan tentang bagaimana mengajar yakni aspek content dan pedagogical knowledge.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan bahwa madrasah saat ini sudah menjadi pilihan utama masyarakat. Madrasah bukan lagi lembaga kelas dua dengan berbagai label.

“Upaya perbaikan mutu pendidikan madrasah terus kami lakukan baik secara fisik, terlebih aspek pengembangan sumber daya manusia. Sosialisasi IKM ini sebagai bentuk kepedulian Kemenag RI membumikan Kurikulum Merdeka untuk mewujudkan madrasah yang maju, menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelas dia.

Menurut Ali, implementasi Kurikulum Merdeka pada madrasah sebagai salah satu upaya menyiapkan calon pemimpin masa depan yang berkarakter, moderat, dan berwawasan kebangsaan yang kuat. (K. Setia Widodo/*)

Read Next