2.433 Siswa Miskin Gunungkidul Bakal Didaftarkan ke Sekolah Rakyat

26 April, 2025 21:50 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

26042025-GK Sekolah Rakyat.jpg
Pemkab Gunungkidul, melalui Dinsos P2PA Gunungkidul, bakal mendaftarkan 2.433 anak dari keluarga miskin ke program Sekolah Rakyat. Menurut Koordinator PKH Gunungkidul, Herjun Pengaribowo, data 2.433 siswa ini didapatkan dari pendataan dan mengidentifikasi hasil inventarisasi 43.080 siswa miskin yang tercatat dalam sistem Dapodik dan data Kemensos (EDUWARA/Dok. Humas Pemkab Gunungkidul)

Eduwara.com, JOGJA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2PA) Gunungkidul, bakal mendaftarkan 2.433 anak dari keluarga miskin ke program Sekolah Rakyat.

Seperti diketahui, Kementerian Sosial (Kemensos) telah membuka pendaftaran Sekolah Rakyat hingga 30 April 2025. Pendaftaran ini terbuka untuk siswa kelas 9 SMP atau MTs.

Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Gunungkidul, Herjun Pengaribowo, mengatakan data 2.433 siswa ini didapatkan dari pendataan dan mengidentifikasi hasil inventarisasi 43.080 siswa miskin yang tercatat dalam sistem Dapodik dan data Kemensos.

“Ini kesempatan emas. Kita ingin memastikan tidak ada siswa miskin yang kehilangan akses pendidikan karena keterbatasan ekonomi,” kata Herjun Pengaribowo, Sabtu (26/4/2025).

Dikatakan Herjun, Sekolah Rakyat ini bukan sekadar bentuk bantuan, tetapi menjadi jembatan penting bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Sekolah Rakyat juga menjadi salah satu solusi strategis dalam memutus rantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan.

Sosialisasi Program

Dalam proses pendaftaran Sekolah Rakyat, Sumber Daya Manusia (SDM) pendamping PKH akan secara aktif mendampingi siswa-siswi sampai proses seleksi selesai.

“Kami turun menggandeng Dinas Sosial, yang akan bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk menyosialisasikan program ini melalui berbagai kanal guna memperluas jangkauan informasi kepada masyarakat,” paparnya. 

Informasi juga akan disebarluaskan melalui Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), videotron, dan media sosial. Sedangkan Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Gunungkidul turut mengambil peran dengan menyasar siswa SMA dan SMK yang sempat mengalami putus sekolah untuk ikut serta dalam program ini.

Herjun menegaskan bahwa waktu pendaftaran Sekolah Rakyat tinggal beberapa hari lagi. Karena itu, ia mengimbau para orang tua dan wali siswa segera berkoordinasi dengan sekolah atau pendamping PKH terdekat agar dapat mengikuti proses seleksi secara optimal.

Disampaikan pula, Kantor Kementerian Agama Gunungkidul juga menggelar pertemuan dengan seluruh kepala sekolah MTs se-kabupaten pada Jumat (25/4/2025) untuk menyosialisasikan Sekolah Rakyat.

Di DIY, lanjut Herjun, Sekolah Rakyat jenjang SMA akan berlokasi di dua tempat. Lokasi pertama berada di Balai Terpadu dr. Soeharso Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, dengan kuota sebanyak 100 siswa. Sedangkan lokasi kedua berada di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Purwomartani, Kalasan, Sleman, yang menyediakan 50 kuota siswa.