61 Apoteker Baru Lulusan PPPA Unsoed Diambil Sumpah

06 April, 2022 01:36 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Ida Gautama

05042022-Unsoed Apoteker.jpg
Sebanyak 61 apoteker baru mengikuti Pengambilan Sumpah Apoteker Angkatan IX, secara hybrid, di Aula Lantai 2 Dekanat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIkes) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Selasa (5/4/2022). Ke-61 apoteker baru ini merupakan lulusan Program Pendidikan Profesi Apoteker (PPPA) Jurusan Farmasi FIKes Unsoed. (EDUWARA/Humas Unsoed)

Eduwara.com, PURWOKERTO – Sebanyak 61 apoteker baru mengikuti Pengambilan Sumpah Apoteker Angkatan IX, secara hybrid, di Aula Lantai 2 Dekanat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIkes) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Selasa (5/4/2022). Ke-61 apoteker baru ini merupakan lulusan Program Pendidikan Profesi Apoteker (PPPA) Jurusan Farmasi FIKes Unsoed.

Ketua Program Studi PPPA Farmasi FIKes Unsoed Harwoko dalam laporannya menyampaikan ke-61 apoteker tersebut terdiri dari 5 laki-laki dan 56 perempuan. Adapun predikat kelulusan, yaitu 4 apoteker dengan predikat “Memuaskan”, 17 mahasiswa dengan predikat “Sangat Memuaskan”, dan 40 mahasiswa berpredikat “Dengan Pujian”. 

Tercatat sebagai lulusan terbaik pada periode ini adalah Dita Pramesti Javani (IPK 3,98), Ardiyanti Annissa’ Utami Dewi (IPK 3,95) dan Euwis Nurhayati (IPK 3,92).

“Ke-61 apoteker baru telah menyelesaikan proses pembelajaran di PPPA dan berhasil lulus Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) baik metode CBT dan OSCE. Mahasiswa PPPA Angkatan IX yang dinyatakan lulus UKAI adalah 94,6 persen,” ungkap Harwoko, seperti dilansir dalam laman resmi Unsoed, Selasa (5/4/2022).

Pengambilan sumpah profesi apoteker dipimpin oleh Ketua Komite Farmasi Nasional Bambang Triwara. Ke-61 apoteker baru yang diambil sumpahnya ini akan menjadi bagian dari 100 ribuan apoteker di Indonesia. 

Lebih lanjut disampaikan bahwa sebagai apoteker wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dalam menjalankan praktek. Pengajuan STRA dilakukan secara daring.

“Dalam upaya percepatan pelayanan penerbitan STRA kepada Apoteker, Komite Farmasi Nasional bersama Sekertariat Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia telah menggunakan aplikasi penerbitan STRA secara elektronik yang disebut ESTRA melalui aplikasi ktki.kemkes.go.id. Aplikasi ESTRA terintegrasi dengan PDDikti,” jelasnya.

Sementara itu, perwakilan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), M Iqbal Yulianto mengatakan bahwa prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah apoteker, merupakan model paling ideal. Satu-satunya pelantikan dan pengambilan sumpah yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI yang melibatkan tiga pemangku kepentingan yaitu pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh KFN, IAI sebagai organisasi profesi, dan Universitas sebagai wakil institusi Pendidikan. 

Lebih lanjut Iqbal menekankan pentingnya meningkatkan kompetensi apoteker. Keberadaan organisasi profesi IAI dimaksudkan untuk mewujudkan apoteker yang profesional sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup sehat bagi setiap manusia. 

“IAI saat ini juga sudah mengikuti revolusi teknologi 4.0 dalam memberikan pelayanan bagi anggota melalui aplikasi SIAP. Melalui aplikasi ini apoteker dapat melakukan pendaftaran, cetak kartu anggota, pengajuan rekomendasi, pengajuan resertifikasi, dan lain-lain”, jelasnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan berita cara penyerahan apoteker sebagai Tenaga Kesehatan kepada Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia, dan penandatanganan berita cara penyerahan apoteker sebagai Tenaga Kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaen Banyumas. (*)