Amazon Web Services Jadi Salah Satu Mitra Program Digital Leadership Academy 2022

01 April, 2022 07:29 WIB

Penulis:Bunga NurSY

Editor:Bunga NurSY

kominfo-menteri-johnny-pembukaan-DLA.jpg
Menkominfo Johnny G. Plate (Kemenkominfo)

Eduwara.com, JAKARTA—Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggandeng Global Tech Amazon Web Services untuk menjadi salah satu mitra program Digital Leadership Academy (DLA).

Kehadiran Global Tech Amazon Web Service ini melengkapi delapan perguruan tinggi global yang sudah bergabung sebagai mitra DLA untuk tahun ini.

Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan program DLA Kementerian Kominfo pada 2021 telah mencetak kurang lebih 300 pemimpin digital. Tahun ini jumlah peserta program DLA ditingkatkan menjadi 550 orang dan Kementerian Kominfo memperluas mitra perguruan tinggi.

“Program Digital Leadership Academy pada tahun ini akan diberikan kepada 550 peserta di level pimpinan tinggi maupun chief level dari sektor publik dan sektor privat di Indonesia,” ujarnya dalam Pembukaan Digital Leadership Academy mitra Global Tech Amazon Web Services, seperti dikutip dari siaran pers Kemenkominfo, Kamis (31/03/2022).

Tahun ini, peserta DLA akan mengikuti pendidikan eksekutif terkustomisasi sesuai dengan kebutuhan transformasi digital di Indonesia. Tema pelatihan dan jumlah alokasi peserta program Pelatihan DLA beragam sesuai dengan mitra global. 

Tema Digital Transformation in Smart City bermitra dengan National University of Singapore (NUS) untuk 105 peserta. Tema Digital Transformation in Digital Business bermitra dengan Tsinghua University untuk 110 peserta.

Adapun, tema Delivering Public Services: Efficiency, Equity, and Quality bermitra dengan Harvard University untuk 10 peserta, dan tema Digital Transformation: Policy and Practice University of Oxford sebanyak 65 peserta. Kemudian, tema Digital Leadership: Transformation in a VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity) World Cornell University dengan alokasi 50 peserta.

Tema Digital Transformation Strategies dengan mitra Imperial College London sebanyak 25 peserta. Tema Digital Business Strategy: Harnessing Our Digital Future dengan mitra Massachusetts Institute of Technology (MIT) sebanyak 10 peserta, dan tema Organizational Design for Digital Transformation dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) sebanyak 10 peserta.

Selanjutnya tema Digital Transformation dengan mitra University of Cambridge sebanyak 15 peserta; dan tema Driving Government Digital Transformation with One Data and Smart City dengan mitra Amazon Web Services (AWS) sebanyak 150 peserta.

Johnny menilai akselerasi transformasi digital di Indonesia perlu terus didorong dan didukung dengan ketersediaan sumberdaya manusia digital yang mumpuni.

“Kementerian Kominfo telah dan akan terus melaksanakan program pengembangan sumber daya manusia digital, baik di level dasar berupa literasi digital, level menengah Digital Talent Scholarship maupun di level pemimpin digital,” ujarnya.

Menurut Johnny hal itu akan dilaksanakan sesegera mungkin karena Indonesia berpotensi memiliki valuasi ekonomi digital hingga sekitar US$315,5 Miliar pada 2030.

"Terbesar di antara negara-negara Asia Tenggara. Price Waterhouse Coopers (PwC) juga memprediksi bahwa Indonesia akan menduduki peringkat keempat dalam kekuatan ekonomi global di tahun 2050 mendatang. Oleh karenanya, Indonesia harus menang menangkap peluang tersebut dengan sebaik-baiknya, dengan sebaik mungkin,” jelas Johnny.