April Sampai Juni 2022, UII Berpartisipasi Bangun 87 Desa di Dua Provinsi

01 Mei, 2022 23:50 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

01052022-UII BRI Bangun Desa.jpg
Lewat program 'Deepening Desa Brilian BRI 2022' Batch-1, UII Yogyakarta bersama BRI fokus membangun dan memberdayakan 87 desa di DIY-Jateng mulai April sampai Juni 2022. (EDUWARA/Dok. Humas UII)

Eduwara.com, JOGJA – Lewat program 'Deepening Desa Brilian BRI 2022' Batch-1, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta berkesempatan turut serta membangun desa. Dari April sampai Juni 2022, program ini menyasar 87 desa yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Melalui rilis yang diterima Eduwara.com, Minggu (1/5/2022), program pemberdayaan desa ini diinisiasi oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan mengajak serta akademisi untuk berperan aktif.

UII Yogyakarta, melalui Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh DPPK/ST, berkomitmen memberdayakan masyarakat desa melalui pengembangan bisnis BUMDes agar tumbuh lebih besar dan berdampak merata ke masyarakat.

Rektor UII Fathul Wahid menyampaikan keterlibatan kampusnya dalam program ini sudah sejalan dengan visi dan misi pihaknya dalam pembangunan desa. Lewat program KKN, UII Yogyakarta memberikan pendampingan intensif pada masyarakat desa untuk lebih maju dan sejahtera.

"Lewat sinergi dalam program ini, kita akan membangun peradaban baru Indonesia bermula dengan menjadikan desa tumbuh mandiri," tuturnya.

Assistant Vice President of Social Entrepreneurship & Incubation Division BRI Arif, dalam peluncuran program yang dilakukan secara online, menyatakan bahwa program ini merupakan kepedulian pihaknya pada segmen UMKM.

"Dengan inkubasi bisnis, BRI ikut memberdayakan desa sehingga merasa perlu bermitra dengan pihak akademisi," katanya.

Apresiasi diberikan wakil dari Dirjen Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kemendes PDTT, Syahrul. Menurutnya apa yang dilakukan ketiga institusi memiliki kesamaan prinsip dan misi.

"Kami ditugaskan mengawal peningkatan status perkembangan 74 ribu desa di seluruh Indonesia," sebutnya.

Syahrul menyatakan pihaknya ditargetkan meningkatkan 25 ribu desa yang masih dalam status tertinggal untuk naik kelas. Kemudian ada 10 ribu desa yang statusnya berkembang untuk menjadi desa mandiri. “Semua ini berpondasikan pada BUMDes," jelasnya.

Motor Penggerak Ekonomi Desa

Direktur DPPK/ST UII Arif Wismadi, mengatakan dalam program ini pihaknya akan fokus dalam pemberdayaan perangkat desa, pengurus BUMDes, badan permusyawaratan desa, dan pelaku usaha desa.

"Kami menargetkan BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi desa, kemudian digitalisasi dan inovasi desa yang bersifat sustainability. Ia juga menyampaikan bahwa program bertujuan mengoptimalkan seluruh potensi desa secara berkesinambungan," bebernya.

Lewat berbagai pelatihan, aparat desa juga dibimbing untuk dapat menyusun laporan keuangan serta memanfaatkan layanan keuangan perbankan. Tidak hanya itu, desa juga didorong memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan serta aktivitas maupun pengelolaan keuangan desa.

"Beberapa aktivitas dalam program ini bergerak pada sektor yaitu empowerment, assistance, dan graduation. Ini bukan sifatnya menggurui tapi lebih kepada kita belajar bersama bagaimana desa yang sudah memiliki pengalaman yang sangat baik akan bisa kita buat menjadi sesuatu yang lebih baik lagi dengan aktivitas empowerment tadi," ujarnya.

Dalam silabus utama pada Desa Brilian 2022 disebutkan, leadership atau kepemimpinan kolaboratif, entrepreneurship atau inovasi usaha desa, digitalisasi usaha desa, kelembagaan atau organisasi dan legalitas, serta manajemen keuangan atau akuntansi dan investasi.