Sains
09 Maret, 2022 10:00 WIB
Penulis:Bunga NurSY
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JAKARTA—Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset dan Teknologi Deteksi Radiasi dan Analisis Nuklir (PRTDRAN) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjajaki kerja sama pemanfaatan teknologi nuklir untuk mendeteksi kandungan Hidrokarbon dalam batuan reservoir untuk menentukan keberadaan minyak bumi yang terperangkap di dalam batuan.
Peneliti bidang instrumentasi nuklir BRIN Fahrurozzi Akbar mengatakan, penelitian ini siap diujicobakan kendati masih pada tahap awal. Bahkan sejak 2020, ORTN telah menggandeng Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi – Magister Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti secara bersama melakukan penelitian ini.
Analisis Hidrokarbon mempunyai peran penting dalam menentukan besarnya cadangan migas, dan dapat melihat potensi minyak dalam batuan. Penelitian yang dilakukan untuk medeteksi kandungan Hidrokarbon dalam batuan reservoir, seperti Limestone dan Sandstone, menggunakan metoda Neutron dan X-ray imaging, melalui manipulasi tomografi.
Menurut Fahrurrozi, selama ini untuk mendeteksi minyak pada batuan kita masih menggunakan metode indirect seperti neutron backscatter, ultrasonic, atau magnetic resonance. Hasil analisis yang didapatkan dari ketiga metode tersebut berupa kurva yang membutuhkan interprestasi lagi untuk membacanya.
“Tapi dengan metoda neutron imaging, kita akan mendapatkan hasil secara kuantitatif dan kualitatif pada batuan secara langsung. Citra yang dihasilkanpun dalam bentuk tiga dimensi,” jelasnya seperti dikutip dari situs resmi BRIN, Selasa (08/03/2022).
Sementara itu, Dewan Pengawas Badan Layanan Umum (BLU) LEMIGAS – Kementerian ESDM Nanang A. Manaf mengemukakan bahwa metode yang dimiliki ORTN ini dapat dimanfaatkan dalam bentuk kerja sama dengan Pertamina research center untuk melengkapi standar pengujian yang biasa dilakukan industri hulu migas.
“Tingkat akurasinya pun akan lebih tinggi daripada metode yang biasa. Metode ini juga dibutuhkan untuk advance study pada bidang reservoir,”ungkapnya.
Adapun, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Triharyo Soesilo melihat potensi yang cukup besar pada metode tomografi neutron yang dikembangkan oleh ORTN.
“Dari yang kami lihat, metode ini tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk menentukan menentukan kandungan hidrokarbon dalam bantuan, namun bisa kita kembangkan lagi untuk riset panas bumi,” ujarnya.
Triharyo berharap dapat segera bekerja sama dengan BRIN untuk mulai menggunakan metode tomografi neutron ini, yaitu untuk menganalisis sampel hasil pengeboran pada suatu daerah, sehingga dapat menentukan hidrokarbonnya dan melihat potensi minyak bumi di daerah tersebut.
Bagikan
Sains
setahun yang lalu