Vokasi
19 Juli, 2022 23:17 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, BLORA – Dari 168 orang lulusan PEM Akamigas yang mengikuti Upacara Wisuda Sarjana Terapan ke-51 Tahun Akademik 2021/2022, di Gedung Grha Oktana, Senin (18/7/2022), 46 orang di antaranya dinyatakan berhasil meraih predikat Cum Laude.
Hal itu disampaikan Plt Direktur PEM Akamigas, Waskito Tunggul Nusanto dalam sambutannya pada Upacara Wisuda Sarjana Terapan ke-51 PEM Akamigas.
“Pada periode Wisuda ke-51 ini, kami menyampaikan salah satu bentuk akuntabilitas PEM Akamigas kepada masyarakat dan bangsa, yaitu mewisuda sejumlah 168 orang, dengan wisudawan berpredikat Cum Laude sebanyak 46 orang (27 persen, red). Selamat atas keberhasilan para wisudawan dalam menyelesaikan pendidikan di kampus tercinta ini,” kata Waskito, dalam rilis yang dikirimkan ke Redaksi Eduwara.com, Selasa (19/7/2022).
Tak hanya itu, Waskito juga menyampaikan bahwa beberapa lulusan PEM Akamigas telah terserap pada industri migas sebelum mereka diwisuda. Para lulusan tersebut di antaranya adalah Ali Abdoel Muhammadi Nasution (Teknik Produksi Migas), Farah Muthia Nasution (Teknik Pengolahan Migas), Eryko Despriady (Teknik Produksi Migas), dan Azharul Latiful Ahmad (Teknik Mesin Kilang). Keempat lulusan tersebut diterima di PT Schlumberger Indonesia.
Selanjutnya, Adiga Putra Alindita (Logistik Migas) dan Khansa Aspi Putri (Logistik Migas) diterima di PT Elnusa Petrofin. Lalu, Fahmi Habibullah (Teknik Instrumentasi Kilang) diterima di PT Bumi Persada. Sedangkan yang diterima magang di PT ExxonMobil Indonesia adalah Hanif Taufiqurrahman (Teknik Instrumentasi Kilang).
Upacara Wisuda Program Sarjana Terapan ke-51 Tahun Akademik 2021/2022 menjadi puncak kegiatan akademik bagi 168 orang lulusan, setelah menjalani empat tahun masa pendidikan di PEM Akamigas.
Upacara wisuda ini juga menjadi kegiatan besar pertama yang dilaksanakan PEM Akamigas secara luring setelah dua kali penyelenggaraan upacara wisuda sebelumnya dilaksanakan secara daring karena pandemi Covid-19.
Sebelum memasuki Gedung Grha Oktana, wisudawan dikirab dari asrama mahasiswa Vyatra, tempat tinggal mereka selama mengikuti pendidikan di PEM Akamigas, menuju kampus dengan diiringi kesenian Barongan Blora, salah satu kesenian khas Kabupaten Blora.
Kontribusi PEM Akamigas
Waskito juga menjelaskan, dalam upaya menuju World Class Polytechnic, PEM Akamigas senantiasa melakukan perbaikan diri, salah satunya melalui peningkatan kualitas sarana dan prasarana.
Dalam satu tahun terakhir ini misalnya, PEM Akamigas telah memiliki beberapa sarana penunjang baru seperti masjid yang terletak di kampus dan asrama mahasiswa sebagai sarana ibadah, Gelanggang Olah Raga pada asrama mahasiswa sebagai sarana penunjang minat dan bakat bidang olahraga, serta Laboratorium Mekanik yang terletak di Nglajo sebagai sarana penunjang pendidikan.
“Semua itu bertujuan untuk menunjang kegiatan belajar serta meningkatkan kualitas hidup seluruh civitas akademia PEM Akamigas,” kata Waskito.
Pada bagian lain, Menteri ESDM dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, mengatakan bahwa dalam G20 periode ini, ada beberapa isu terkait pendidikan, teknologi dan energi yang sangat erat kaitannya dengan kontribusi dari PEM Akamigas dalam mewujudkan hal–hal tersebut.
Isu pertama adalah Kualitas Pendidikan untuk Semua (Universal Quality Education). Dalam merespon isu tersebut, PEM Akamigas telah tampil sebagai kampus yang inklusif, dengan peserta didik yang beragam dari Sabang sampai Merauke, dari perkotaan hingga daerah 3T, dari mahasiswa swadaya, beasiswa pemerintah daerah, dan beasiswa industri.
Isu kedua adalah Transformasi Digital. Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan pembelajaran seperti penggunaan aplikasi video conference (Zoom dan Kelana), aplikasi pengelolaan pendidikan (Siakad dan Google Classroom), dan aplikasi pendukung lainnya.
“Isu ketiga adalah Transisi Energi Berkelanjutan. Dalam merespon ini, PEM Akamigas selalu berusaha dalam membekali tenaga pengajar dengan pengetahuan dan keahlian terkait energi baru dan berkelanjutan secara terus menerus,” paparnya. (*)
Bagikan