Dewan Pendidikan Bantul Ingin Sistem Daring Dipertahankan

29 Desember, 2021 21:00 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

29122021-Dewan Pendidikan Bantul 21-26.jpg
Pelantikan Dewan Pendidikan periode 2021-2026 oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di kantor Pemkab Bantul, Rabu (29/12/2021). (EDUWARA/Humas Pemkab Bantul)

Eduwara.com, JOGJA – Menyikapi rencana pemerintah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) mulai tahun depan, Dewan Pendidikan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berkeinginan konsep pembelajaran dalam jaringan (daring) tetap dipertahankan.

Usai dilantik, Ketua Dewan Pendidikan Bantul periode 2021-2026 Suranto mengatakan bahwa tantangan dunia pendidikan ke depan akan semakin kompleks, terlebih pasca berlalunya pandemi Covid-19.

"Ke depan akan ada perubahan yang sangat signifikan terkait dengan pola pembelajaran. Semua akan berubah total," katanya di kantor Pemkab Bantul, Rabu (29/12/2021).

Sebelum pandemi, lanjut Suranto, pola pembelajaran mengandalkan sistem tatap muka. Kemudian berkembang, karena pandemi, menjadi pembelajaran online. Karena kondisi pandemi melandai, pembelajaran campuran (blended) tatap muka dan online juga diterapkan.

Dengan kebijakan pemerintah yang akan menerapkan pembelajaran tatap muka enam jam sehari mulai tahun depan, Suranto memperkirakan pola pembelajaran secara online akan dihilangkan.

"Padahal pembelajaran online saya kira sama pentingnya dengan tatap muka, dilihat dari beberapa aspek. Kami akan berusaha menyakinan Pemkab Bantul dan DPRD untuk tetap mempertahankan pembelajaran online," katanya.

Ketua Dewan Pendidikan Bantul 2021-2026 Suranto, Rabu (29/12/2021), mengatakan tantangan dunia pendidikan ke depan akan semakin kompleks, terlebih pasca pandemi Covid-19. (EDUWARA/Setyono)

Menurutnya, pembelajaran online ini bisa dimanfaatkan para guru untuk memberikan materi tambahan ke anak didik yang selama pembelajaran tatap muka tidak sempat disampaikan. Materi yang diberikan secara online akan menambah materi yang diterima siswa.

Kendala Pembelajaran Online

Tapi, dirinya juga mengakui di Kabupaten Bantul tantangan pembelajaran online ini terkendala dengan tidak meratanya akses komunikasi. Ada beberapa wilayah di Kecamatan Dlingo dan Pajangan yang tidak tersentuh akses internet.

"Tidak mudah memang. Selain penyediaan infrastruktur oleh pemerintah, banyaknya keluhan dari orang tua yang gagap teknologi juga menjadi tantangan besar," kata dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih berharap Dewan Pendidikan bersama-sama pemerintah, DPRD dan masyarakat dapat memikirkan dan menemukan solusi peningkatan mutu pendidikan.

"Semoga pengurus dapat memberikan rekomendasi, saran, motivasi, serta inspirasi dalam penuntasan permasalahan dan peningkatan mutu pendidikan di Bantul yang," tutup Halim.