Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Di sela-sela pengukuhan enam guru besar baru, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada tahun depan menargetkan sebanyak 123 dosen memperoleh gelar guru besar. Dengan penambahan ini maka total guru besar yang dimiliki UNY berjumlah 187 orang profesor.
Dalam sambutannya, Rektor UNY Sumaryanto mengatakan saat ini UNY masih menunggu turunnya surat keputusan (SK) guru besar bagi lebih dari 35 orang dosen di UNY yang sedang diproses di Jakarta.
"Tahun 2022, kami merencanakan menerbitkan SK percepatan guru besar bagi 123 kandidat. Dengan pengukuhan para guru besar ini menandakan bahwa UNY telah memiliki 187 orang profesor," kata Sumaryanto, Rabu (29/12/2021).
Ia berharap, semua guru besar dapat berkontribusi bagi kepentingan keluarga, masyarakat, lembaga, bangsa, dan negara.
Digelar di Auditorium UNY dengan protokol kesehatan ketat, enam dosen yang dikukuhkan sebagai guru besar adalah Maman Suryaman, sebagai guru besar Bidang Ilmu Pembelajaran Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Erna Andriyanti sebagai guru besar Bidang Sociolinguistics Fakultas Bahasa dan Seni.
Kemudian ada Aman, sebagai guru besar Bidang Ilmu Evaluasi Pembelajaran Sejarah pada Fakultas Ilmu Sosial, lalu Mukhamad Murdiono sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Strategi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial, Kokom Komariah sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Pembelajaran Vokasional Fakultas Teknik dan terakhir Marwanti sebagai guru besar Bidang Ilmu Pendidikan Vokasi Tata Boga Fakultas Teknik.
Melalui pidato pengukuhan berjudul 'Asesmen Kesadaran Sejarah dan Nasionalisme dalam Pembelajaran Sejarah', Aman melihat faktor penting meningkatkan kualitas pendidikan adalah melalui program pembelajaran, dan evaluasi.
"Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut, pelaksanaan evaluasi harus menjadi bagian penting dan dilaksanakan secara berkesinambungan" tegasnya.
Selain sebagai upaya memotret sistem pendidikan, evaluasi juga dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa belajar lebih giat, serta mendorong guru agar lebih meningkatkan kinerja dalam berkarya sebagai pendidik profesional.
"Evaluasi tidak hanya terfokus pada penilaian hasil belajar semata, melainkan pula perlu didasarkan pada penilaian terhadap input maupun proses pembelajaran itu sendiri," terangnya.