EduBocil
09 Januari, 2023 22:14 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, SOLO – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wonosaren No. 42 mengikuti Sosialisasi Keselamatan Jalan bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Minggu (8/1/2023). Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam Re Launching Car Free Day (CFD) Jalan Juanda, Pucangsawit, Solo.
Guru Pendamping, Primer Doni Santoso mengatakan terdapat 40 siswa kelas IV yang berpartisipasi dalam kegiatan itu.
"Kami merasa senang karena dengan anak-anak praktik langsung, mereka bisa tahu dan memahami arti keselamatan jalan maupun bagi orang lain," ujar dia kepada Eduwara.com, Minggu (8/1/2023), di sela-sela acara.
Beberapa hari sebelumnya, pihak Dishub Solo memberi informasi kepada sekolah yang berlokasi di Pucangsawit itu. Bagi dia, hal tersebut menjadi kali pertama dan sebuah kejutan sehingga pihak sekolah sangat menyambut baik.
"Antusias siswa terlihat senang. Terlebih lagi bisa bertemu dengan Wakil Wali Kota Solo, Bapak Teguh Prakosa," tambah Doni yang juga guru kelas VI itu.
Menurut Doni, perlu ada keberlanjutan sosialisasi dalam beberapa waktu ke depan, apalagi untuk siswa sekolah.
"Jadi ada sosialisasi beberapa tahun sekali, enam bulan ataupun dalam periode tertentu untuk anak sekolah," ujar dia.
Pantauan Eduwara.com, para siswa diajak bersimulasi di penyebrangan jalan. Ada empat siswa yang naik sepeda dan ada siswa lain yang berperan menjadi penyebrang jalan.
Kemudian mereka juga diajak bermain ular tangga lalu lintas. Permainan tersebut selain memacu siswa untuk segera ke titik akhir, juga memberi edukasi mengenai sebab akibat dalam menaati maupun tidak menaati aturan berlalu lintas.
Usia Dini
Kepala Dishub Solo, Taufiq Muhammad menuturkan pelibatan anak-anak dalam sosialisasi berangkat dari pemahaman tertib berlalu lintas harus dimulai dari usia dini. Dalam kesempatan itu pula, Dishub Solo meluncurkan mobil sosialisasi keselamatan jalan.
"Dengan mobil itu, saya terjunkan tim ke sekolah-sekolah secara rutin untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya tertib berlalu lintas," kata dia.
Menurut Taufiq, kecelakaan ataupun pelanggaran-pelanggaran lalu lintas cukup banyak terjadi di Kota Solo. Oleh karena itu, usia sekolah menjadi usia krusial untuk diberi pemahaman mengenai tertib berlalu lintas.
Pemberian sosialisasi yang menyenangkan, sambung dia, dinilai lebih mudah dipahami oleh siswa. Maka, dalam sosialisasi pihaknya mengajak siswa terlibat secara langsung.
"Harapan kami, bagi siswa yang sekiranya belum mempunyai SIM maupun jika sekolahnya dekat bisa jalan kaki, naik sepeda, atau naik angkutan umum. Ini sekiranya bisa dimanfaatkan. Bagi yang dewasa, tolong tertib berlalu lintas benar-benar dijalankan," harap dia. (K. Setia Widodo)
Bagikan