Dua Mahasiswa FKG UI Dapat Juara di Kompetisi Level Asia Pasifik

20 April, 2022 15:39 WIB

Penulis:Bhakti Hariani

Editor:Bunga NurSY

FKG.jpeg
Dua Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) yakni drg. Sutrania Dewi Sulaksana dan drg. Erni Saleh menjadi pemenang pada kompetisi 4th International Conference on Dentistry & Oral Health (ICDOH). (UI)

Eduwara.com, JAKARTA –Dua Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) mendapat tempat kedua dan ketiga pada kompetisi level Asia Pasifik.

Kompetisi yang dimaksud adalah 4th International Conference on Dentistry & Oral Health (ICDOH). 

Ajang kompetisi ini diselenggarakan oleh Asia Pacific Association for Dental and Oral Health (APADENTO) yang diikuti para pembicara lebih dari 10 negara dari berbagai belahan dunia.

Berkat “Non-Pharmacological Treatment Challenges of Sialorrhea in Parkinson’s Disease Patient”, drg. Sutrania Dewi Sulaksana menduduki juara kedua pada kategori Scientific Award Oral Medicine & Radiology

Pada tahap sebelumnya, sebulan sebelum acara diadakan, para peserta ICDOH mengirimkan abstrak kepada panitia. Kemudian, peserta melaksanakan presentasi online di hadapan para juri selama delapan menit dan tanya-jawab selama dua menit.

“Melalui kegiatan ini saya mendapat kesempatan yang sangat berharga, tampil membawakan laporan manajemen kasus yang aplikatif yaitu Sialorrhea pada pasien Parkinson’s Disease karena kasus ini memiliki poin-poin yang menantang, dimana pilihan non-farmakologis menjadi pilihan lini pertama, sehingga sangat menarik untuk dijadikan case-report. Alhamdulilah semua tahapan kami lalui dengan baik sehingga berhasil masuk tiga besar setelah bersaing dengan 24 peserta dari berbagai negara,” papar Sutrania dalam siaran pers yang diterima redaksi Eduwara.com pada Rabu (20/04/2022).

Lebih lanjut dikatakan Sutrania, persiapan dalam mengikuti kompetisi ini adalah berdiskusi dengan para dosen pembimbing yaitu Anandina Irmagita Soegyanto, Ambar Kusuma Astuti. Kemudian, melakukan latihan simulasi presentasi dalam bahasa Inggris, memperbanyak membaca jurnal dan referensi terkait dengan kasus yang akan dibawakan peserta. 

Selama kompetisi, Sutrania mengaku yang menjadi tantangan adalah kendala teknis berupa sinyal, waktu pelaksanaan yang mengikuti waktu setempat, dan banyaknya pesaing dari dalam maupun luar negeri.

Berkiprah Internasional

Pada kategori yang sama, drg. Erni Saleh meraih posisi ketiga berkat laporan manajemen kasus yang berjudul “Oral UIcers Due To High Dose Mycophenolate Mofetil Use In a Kidney Transplant Recipient”

“Melalui kompetisi internasional ini, saya mendapat pengalaman berharga dimana banyak kasus kasus terbaik yang ditampilkan di forum ini yang nantinya akan bermamfaat saat menjalani praktek sehari hari,” kata Erni.

Dekan FKG UI Nia Ayu Ismaniati mengatakan, kemenangan ini menjadi kebanggaan bagi FKG UI karena mampu berkontribusi dalam peningkatan reputasi akademik serta bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk berperan aktif dalam mengasah diri dan menguji kemampuan di ajang Internasional. 

Sementara itu, Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG UI Febrina Rahmayanti juga turut bangga atas prestasi yang telah diraih. Kemenangan ini, kata Febrina, membuktikan kemampuan dan eksistensi mahasiswa FKG UI mampu bersaing di level internasional. Dengan membawa sebuah analisis ilmiah yang terstruktur dan teruji, diharapkan mampu memberikan sumbangsih dari setiap kasus yang menjadi pokok bahasan.

Konferensi ICDOH ini bertujuan untuk mempertemukan semua dokter gigi pemula, fakultas, peneliti terkemuka, dan sarjana kedokteran gigi dengan menyediakan forum untuk pertukaran ide, pandangan otoritatif, peluang pendidikan berkelanjutan dan informasi berkualitas dari semua spesialisasi kedokteran gigi. 

Hal Ini mencakup inovasi terbaru, tren, dan pertimbangan serta tantangan yang akan dihadapi oleh dokter gigi dan solusi yang diadopsi dalam bidang Kedokteran Gigi dan Kesehatan Mulut.