Dubes Turki pada Wisuda UMM: Kolaborasi Kunci Hadapi Tantangan Dunia

Eduwara.com, MALANG — Dari tahun ke tahun dunia menghadapi berbagai tantangan besar mulai dari isu kekerasan, lingkungan, sampai ke masalah kesehatan yang penyelesaiannya perlu kolaborasi antarnegara.

Duta Besar Dubes Turki untuk Indonesia, Askin Asan, mengungkapkan hal tersebut pada Wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang diselenggarakan di Dome UMM, Selasa (29/3/2022).

Asan, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa ada beberapa tantangan yang sedang dihadapi oleh dunia, yakni isu kesehatan, khususnya pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia beberapa tahun terakhir. 

• Mahasiswa UWM Yogyakarta Juara Dua Duta UMKM Jatim 2022
• Ini Prodi Terfavorit Jalur SNMPT 2022 di UGM
• 1.635 Peserta Diterima di SNMPTN UNS 2022

Pandemi ini telah menjangkiti 175 juta orang di seluruh dunia dan mengakibatkan kematian sebanyak 3,5 juta orang. Untuk menangani masalah tersebut perlu distribusi vaksin yang cepat di masyarakat.

"Oleh karenanya, akan sangat baik jika negara-negara melakukan kolaborasi dalam pengembangan vaksin untuk mengatasi pandemi," katanya.

Tantangan lainnya adalah isu kekerasan dan perang yang kerap terjadi beberapa tahun terakhir. Selama 2021, telah tercatat delapan perang yang terjadi di seluruh penjuru dunia. Jumlah orang yang dievakuasi juga meningkat selama empat tahun terakhir. Total ada 82,4 juta orang yang mengungsi hingga akhir tahun 2020.

Tantangan lain yang dihadapi dunia, dia menekankan, perubahan iklim yang ekstrem. Untuk mengatasi masalah iklim tersebut, beberapa negara telah beralih ke teknologi terbaru yang lebih ramah lingkungan.

Turki dan Indonesia sama-sama sedang melakukan pengembangan mobil listrik. Dengan sumber energi yang melimpah di Indonesia dan teknologi yang dimiliki Turki, maka pengembangan energi terbarukan akan melalui proses yang semakin cepat.

Dalam menghadapi tantangan ke depan, Asan meyakinkan, tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu perlu kolaborasi antar negara. Kolaborasi ini tak hanya membuat sebuah negara menjadi mandiri dan kuat, tetapi juga dapat membantu negara lain yang sedang dalam kesusahan.

• Orang Tua dan Guru Berperan Menumbuhkan Minat Baca Anak
• Akademisi UWM Sarankan Pemerintah Jaga NTP Demi Ketahanan Pangan
• Tim UPY Kembangkan Pertanian Berbasis IoT

“Para wisudawan diharapkan menjadi generasi penerus yang mampu mewujudkan kolaborasi dan menghadapi tantangan dunia," ujarnya.

Dalam sambutannya, Rektor UMM Fauzan mengatakan selain diajarkan masalah akademik, para wisudawan juga telah diberi kompetensi leadership. Kompetensi ini berguna untuk membentuk sebuah kemampuan problem solving.

Untuk itu dalam menghadapi tantangan dunia para wisudawan harus memiliki jiwa percaya diri, tangguh, memiliki integritas yang kuat, serta berbakti pada kedua orang tua.

"Kehadiran saudara-saudara di tengah masyarakat berguna untuk mengatasi masalah. Bukan malah sebaliknya, memberikan masalah bagi masyarakat. Oleh karenanya, jangan menjadi orang yang biasa-biasa saja. Jadilah percikan mutiara yang mampu mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang," tandasnya.