Art
23 Mei, 2022 14:02 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, SOLO – Monumen Pers Nasional Solo menggelar pameran koleksi dokumentasi perkembangan jamu yang banyak berasal dari wilayah Solo Raya dan termuat dalam potongan-potongan pemberitaan.
Kepala Monumen Pers Nasional Widodo Hastaryo mengungkapkan pihaknya berusaha mengambil peran untuk melestarikan jamu dengan mengadakan pameran bartajuk Usada: Seni Penyembuhan Tradisional Indonesia, Senin—Rabu (23/5/2022—31/5/2022).
"Catatan sejarah perkembangan jamu khususnya dari Solo dan Wonigiri. Untuk itu Monumen Pers mengambil peran dengan menggelar pameran. Ditambah lagi, jamu merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang sudah diusulkan Kemendikbud ke UNESCO," ujar dia dalam pembukaan pameran, Senin (23/5/2022).
Pameran itu, sambung dia, diharapkan dapat menarik apresiasi masyarakat untuk melestarikan usada atau jamu yang merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat Indonesia. Selain itu, pameran tersebut bisa menjadi obat masyarakat untuk mengunjungi museum secara langsung setelah pemerintah melakukan beberapa pelonggaran.
Sementara itu, Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Imam Suwandi berharap pameran itu bisa meningkatkan industri jamu.
"Daerah Solo Raya ini kan memang menjadi pusat jamu, bahkan ada pasar khusus menjual jamu," ujar dia
Imam melanjutkan, dengan memperlajari dokumentasi-dokumentasi yang ada di Monumen Pers, bisa menambah pengetahuan bahwa jamu di Indonesia sudah dikembangkan sejak dulu. Kemudian jamu bisa menjadi produk ekspor dan meningkatkan ekonomi nasional.
Pameran Usada diselenggarakan di Gedung Utama Monumen Pers Nasional, Banjarsari, Solo. Pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengunjungi pameran tersebut.
Pengunjung akan disuguhi bermacam bahan baku dari jamu. Kemudian akan dijelaskan oleh kurator mengenai teknik pembuatan hingga perkembangan industri jamu di Indonesia. Pengunjung juga bisa meminum jamu di pameran tersebut.
Selain pameran, Monumen Pers juga menyelenggarakan Webinar Penggunaan Bahan Alam dalam Konservasi Koleksi dan Workshop Kuratorial Digitalisasi Museum. Keduanya masih dalam serangkaian acara Hari Museum Internasional 2022. (K. Setia Widodo)
Bagikan