Kampus
18 Januari, 2023 20:53 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta kembali menggelar Innovation Festival (Innofest) 2023. Tahun ini, UII menggandeng mitra dunia usaha dunia industri (DUDI) strategis dalam semangat kolaboratif untuk pengembangan ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia.
Innofest 2023 di UII Yogyakarta didukung Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (Growth Hub UII), Direktorat Penelitian & Pengabdian Masyarakat (DPPM) serta Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA.
Tak hanya itu, dukungan datang pula sari dua universitas Uni Eropa, yaitu Hellenic Open University serta European University of Cyprus. Selain itu, 12 universitas di Asia Tenggara yang merupakan anggota konsorsium Erasmus+ The ASEAN Network for Green Entrepreneurship and Leadership (ANGEL), juga turut bergabung.
Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid menerangkan InnoFest 2023 akan berlangsung selama dua hari yaitu Rabu-Kamis (18-19/1/2023).
"Seluruh kegiatan difokuskan mendukung kebijakan Kemendikbudristek pada Program Matching Fund Kedaireka 2023. Skema ini menyediakan dana padanan dari pemerintah terhadap dana atau sumber daya yang telah disediakan oleh pihak mitra untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi," jelas Fathul, Rabu (18/1/2023).
Program Kedaireka diharapkan akan mendorong terbentuknya ekosistem kolaborasi yang lebih erat dan terakselerasi antara kampus, DUDI, instansi pemerintah, dan masyarakat.
Pelaksanaan Innovation Festival 2023 akan diisi berbagai kegiatan, seperti Innovation Talk (InnoTalk), Innovation Pitching (InnoPitch), Innovation Matching (InnoMatch) dan Innovation Coaching Clinic (InnoCoach). InnoFest 2023 ini bertajuk 'Accelerate Innovation Ecosystem'.
Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII Wiryono Raharjo mengatakan benang merah yang diusung dalam kegiatan ini adalah upaya mengantisipasi situasi dunia bisnis pasca pandemi Covid-19 serta tekanan resesi ekonomi global.
"Maka berbagai tantangan yang muncul harus dapat diantisipasi secara cermat terutama bagi dunia bisnis dan khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia," paparnya.
Bersama dengan ANGEL Project acara ini memiliki misi memberikan dampak dan transformasi bagi pemangku kepentingan internal seperti mahasiswa, staf akademik maupun non-akademik, serta manajemen puncak.
Mereka diharapkan memiliki pola pikir kewirausahaan hijau dan keterampilan serta kompetensi kepemimpinan transformasional dan juga pemangku kepentingan eksternal seperti kelompok perempuan, minoritas, kelompok pendapatan miskin di komunitas perkotaan dan pedesaan serta penyandang disabilitas.
Selain didukung oleh ERASMUS+ CBHE ANGEL, InnoFest 2023 juga didukung penuh oleh Asosiasi GITA- Akselerator Kewirausahaan Indonesia (Akselwira) yang merupakan asosiasi perguruan tinggi yang memiliki akselerator bisnis (The Growth Hub) di Indonesia.
Asosiasi GITA-Akselwira ini berisi Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, UNNES Semarang, STIE Malang Kucecwara, Universitas Padjajaran dan Universitas Presiden.
Bagikan