Kampus
21 Februari, 2022 12:39 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JOGJA – Para insinyur saat ini menghadapi tiga tantangan utama, yakni teknologi digital, transisi energi yang sangat berdampak pada iklim, serta infrastruktur tangguh dalam menghadapi krisis iklim.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie dalam acara wisuda 20 mahasiswa Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Dalam acara yang digelar secara hybrid pada Sabtu (19/2/2022) petang, acara wisuda dibarengkan dengan kuliah umum keinsinyuran dengan tema Peran Insinyur dalam Pembangunan Bangsa Menuju Indonesia Emas.
Ilham Akbar Habibie menjabarkan kompetensi sembilan kunci wajib yang harus dimiliki insinyur yaitu manajemen proyek, kewirausahaan, kepemimpinan dan komunikasi, spesialisasi teknis, bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, kemampuan presentasi, kerja sama, kode etik, serta keterampilan digital yang terkait dengan profesi teknik.
"Ini perlu diterapkan dalam pembangunan bangsa dikarenakan Indonesia memiliki tiga tantangan keinsinyuran di masa ini yaitu; teknologi digital, transisi energi yang sangat berdampak pada iklim, serta infrastruktur tangguh dalam menghadapi krisis iklim,” katanya dalam rilis, Senin (21/2/2022).
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UMY Sukamta, meminta wisudawan tetap mewujudkan visi PPI yang unggul di tingkat nasional dalam penerapan ilmu pengetahun teknologi di bidang keinsinyuran berdasarkan nilai nilai islam untuk kemaslahatan umat pada tahun 2025.
"Dalam pencapaian, UMY sudah menerapkan nilai-nilai agar semua orang terlibat memiliki atmosfer yang mengarahkan pada pencapaian nilai-nilai yang dibuat akronim yaitu ISLAMIC: Integrity, Sustainable, Leadership, Accountability, Modern, Innovation, Commitment," kata Sukamta.
Sebagai insinyur yang sudah diambil sumpahnya oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat, Sukamta meminta insinyur harus mempunyai tiga modal, yaitu pertama, daya inovasi yang baik untuk menciptakan sesuatu yang baru dan dapat diberikan kepada masyarakat.
"Kedua, Modern bahwa insinyur kita tidak boleh gagap teknologi. Ketiga, Sustainable bahwa insinyur kita harus punya prinsip mutu," jelasnya.
Kemudian ada empat nilai yang harus menjadi cerminan para insinyur yaitu integrity: menyatu kata dan tindakan untuk menjadi dasar untuk bertindak profesional. Leadership, insinyur memiliki leadership yang baik dengan kemampuan membina hubungan yang baik. Accountability, insinyur kita meski mampu mempertanggungjawabkan pekerjaannya. Commitment dimana insinyur meski memiliki tekad dalam diri untuk mewujudkan tujuan organisasi.
"UMY berharap ini dapat menjadi bagian dari nilai-nilai yang selalu anda terapkan sehingga nantinya menjadi kebiasaan dalam menjalani pekerjaan dan akhirnya menjadi budaya meritokrasi atau budaya yang selalu berbasis pada mutu," ujarnya.
Bagikan