Jelang Dies Natalis ke-46, UNS Kukuhkan Dua Guru Besar

07 Maret, 2022 19:27 WIB

Penulis:M. Diky Praditia

Editor:Ida Gautama

07032022-UNS Gubes baru.jpg
Dua Guru Besar baru dari FMIPA UNS, Prabang Setyono (kiri) dan Nuryani (kanan) dalam acara Jumpa Pers Pengukuhan Guru Besar UNS, Senin (7/3/2022). (EDUWARA/M. Diky Praditia)

Eduwara.com, SOLO – Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akan mengukuhkan dua guru besar baru menjelang Dies Natalis ke-46. Dua guru besar tersebut yaitu Prof Nuryani SSi PhD dan Prof Dr Ir Prabang Setyono SSi MSi EIA IPM. Keduanya berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS.

Dua guru besar itu akan dikukuhkan dalam Sidang Senat Terbuka di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Selasa (8/3/2022). Nuryani akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Instrumentasi Medis Program Studi (Prodi) Fisika FMIPA. Sedangkan Prabang Setyono akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pencemaran Lingkungan Prodi Ilmu Lingkungan FMIPA.

Pidato pengukuhan Nuryani berjudul Pengembangan Instrumentasi Medis dengan Sistem Cerdas Berbasis Elektrokardiogram dalam Mendukung Kemandirian Alat Kesehatan. Dalam pidato tersebut, ia memaparkan Elektrokardiogram (EKG), yang merupakan representasi aktifitas kelistrikan jantung, sebagai resultan sinyal listrik yang berasal dari bagian-bagian jantung, yang diukur dengan aras waktu. 

Data EKG dapat memberikan informasi yang terkait gangguan jantung dan gangguan tubuh lainnya yang berhubungan dengan jantung.

“Suatu sistem yang dilengkapi dengan teknik kecerdasan komputasi tertentu untuk pengolahan data EKG dapat digunakan sebagai sistem gangguan tubuh tertentu. Kecerdasan komputasi ini dapat melakukan suatu proses pembelajaran atau pengenalan pola data EKG, yaitu pola EKG yang tidak normal karena gangguan tubuh tertentu dan EKG normal,” kata Nuryani saat Jumpa Pers Pengukuhan Guru Besar UNS di UNS Inn, Senin (7/3/2022).

Dengan kemampuan mengenali pola data Eka dan kemampuan pengambilan keputusan maka sistem ini dapat memberikan informasi apakah suatu tubuh mengalami gangguan tertentu atau tidak. 

“Sistem ini dapat membantu pasien dalam mengidentifikasi gangguan tubuh tertentu dengan cepat karena sistem ini bekerja berbasis komputer. Sistem ini juga dikenal dengan sistem deteksi,” ungkap dia.

Mitigasi Pencemaran Lingkungan

Sedangkan pidato pengukuhan Prabang Setyono berjudul Mitigasi Pencemaran Lingkungan dalam Perspektif Sustainable Development Goals (SDGs) Menuju Sebuah Peradaban Bangsa.

“Judul ini dipilih karena saya ingin menekankan bahwa mitigasi pencemaran lingkungan sangat berkontribusi dalam pencapaian SDGs, yang pada akhirnya akan mengantarkan pada peningkatan peradaban bangsa menuju pola pembangunan yang berkelanjutan,” kata Prabang.

Metode dalam mitigasi pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan pendekatan SMART GOALs. S (spesifik), artinya analisis kandungan bahan pencemar harus bersifat spesifik sehingga mitigasi dapat dilakukan secara spesifik sesuai karakteristiknya. M (measurable), artinya kuantitas dan kualitas bahan pencemar harus terukur sesuai standar yang telah ditetapkan.

“A (attainable), berarti kecapaian tujuan mitigasi bahan pencemar dari aspek ekologi dapat diukur berdasarkan ruang, spasial, budget dan metodologi. R (relevant), artinya mitigasi bahan pencemar harus relevan dengan pendekatan metode identifikasi dan analisis berbasis sains dan teknologi dan relevan,” jelas dia.

Terakhir, tutur Prabang adalah T (timely) yang berarti kompleksitas dalam kasus pencemaran lingkungan harus mempunyai neraca waktu penanganan yang jelas dan terukur sehingga tujuan atau GOALs dalam mitigasi pencemaran lingkungan dalam perspektif SDGs dapat tercapai.