Kilang RDMP Balikpapan Jadi Topik Pembelajaran di 1DWE PEM Akamigas

19 Mei, 2024 22:59 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

17052024-PEM Akamigas 1 DWE.jpg
Direktur Keuangan dan Penunjang Bisnis PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), Nailul Achmar, saat menjadi narasumber dalam kegiatan pembelajaran bertajuk “One Day with Experts (1DWE)”, Kamis (16/5/2024), di Kampus PEM Akamigas. (EDUWARA/Dok. PEM Akamigas)

Eduwara.com, BLORA – Kegiatan “One Day with Experts (1DWE)” kembali diselenggarakan oleh Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas, Kamis (16/5/2024), di Kampus PEM Akamigas. 

Direktur Keuangan dan Penunjang Bisnis PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), Nailul Achmar, dihadirkan sebagai narasumber dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

Mengangkat topik “Project Overview dan Pengenalan Project Financing PT Kilang Pertamina Balikpapan”, Nailul Achmar memaparkan tentang Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang dijalankan oleh PT KPB. 

Nailul menyebut ada tiga alasan dibalik pembangunan kilang RDMP Balikpapan. Pertama, untuk meningkatkan kapasitas kilang. 

“Kita tahu bahwa produk kita masih jauh dari pada yang tersedia, hanya separuhnya. Sehingga dengan adanya RDMP ini, kapasitas kita naikkan dari 260 barrel per day menjadi 360 barrel per day,” paparnya. 

Alasan kedua, terkait dengan kualitas produk. Bahwa saat ini, produk yang dihasilkan adalah EUROII. Pengoperasian kilang RDMP akan bisa menghasilkan EUROV standar internasional. 

“Dan ini sudah merupakan bagian untuk transisi energi ke non fosil energi,” katanya. 

Sedangkan alasan ketiga terkait dengan kompleksitas refinery, NCI (Nelson Complexity Index), atau seberapa kompleks kilang itu bisa merubah crude menjadi berbagai macam produk.

Selain ketiga alasan tersebut, menurut Nailul keberadaan kilang RDMP juga menimbulkan menimbulkan multiplier effect, yang di antaranya bisa menyerap 26.000 pekerja, yang tidak semuanya orang Balikpapan. 

“Yang pasti, mereka butuh makan, efeknya ke warung makan, butuh tranportasi yang efeknya ke pengusaha angkot, butuh cuci baju efeknya ke laundry, butuh tempat tinggal yang efeknya ke juragan kos,” paparnya.

Dalam sambutannya, Direktur PEM Akamigas, Erdila Indriani, kembali mengingatkan bahwa 1DWE merupakan merupakan salah satu bentuk pembelajaran bagi mahasiswa PEM Akamigas, selain pembelajaran di kelas dan praktik. 

Dalam hal ini, mahasiswa PEM akamigas tidak hanya belajar atau kuliah di kelas dan praktik, melainkan juga belajar ilmu yang cakupannya lebih luas, bisa dari industri migas maupun penunjang bahkan sampai bidang hukum, sosial dan sebagainya. Hal ini berguna untuk memperluas wawasan mahasiswa.

“Kali ini yang hadir dalam 1DWE adalah mans behind. Sebelum kilang itu beroperasi, bagaimana membuat scale up menjadi besar, equipment-nya di setting sedemikian rupa, sampai dengan bagaimana procurement peralatan atau bahan yang harus dipakai di kilang. Itu semua cukup teknis,” paparnya. (*)